Nakita.id - Kesedihan tengah dirasakan Ringgo Agus dan Sabai Dieter Morschcek yang harus merelakan calon anak kedua mereka "pergi".
Sabai Dieter mengalami keguguran di usia kandungan baru 5 minggu, artinya masih d trimester awal kehamilan.
Tentu berita ini membuat banyak ibu hamil, apalagi yang sedang hamil muda juga yang tengah program hamil waswas.
Karena bagaimana pun tidak ada satupun Moms di dunia yang ingin mengalami apa yang daialami Sabai Diater Morscheck, ibu dari Bjorka.
Apalagi kita tahu Sabai sudah berusaha memberikan dan melakukan yang terbaik untuk kandungannya selama ini.
Namun, rencana Tuhan ternyata berkehendak lain untuk kehidupan Sabai dan Ringgo Agus.
Di luar itu banyak hal yang memang perlu dilakukan setiap Moms hamil, salah satunya kontrol rutin ke dokter.
Moms juga harus memerhatikan kandungannya serta menjaga agar terhindar dari gangguan kesehatan kandungan.
BACA JUGA: Sejumlah Penyanyi Kritisi Iis Dahlia Cs Saat Nyinyir di Ajang Audisi
Salah satu gangguan kesehatan kandungan yang dikhawatirkan adalah kondisi yang disebut silent miscarriage atau missed miscarriage.
Secara medis, ini dikenal dengan missed abortion yang terjadi akibat keguguran awal (di trimester 1).
Biasanya terjadi karena embrio tidak berkembang dengan seharusnya atau ada masalah dengan kromosom.
Diperkirakan sampai 95% kehamilan dengan kelainan kromosom berakhir dengan keguguran.
Untuk berkembang dengan sebagaimana mestinya, bayi membutuhkan jumlah kromosom yang normal, 23 dari ibu dan 23 dari ayah.
Kelainan kromosom, seperti terlalu banyak atau sedikit kromosom, atau perubahan struktur kromosom, dapat menghambat perkembangan bayi.
BACA JUGA: H-1 Lamaran Baim Wong dan Paula Verhoeven, Intip Tempat Lamarannya Bernuansa Pegunungan!
Pada kasus tersebut, kehamilan akan berhenti pada tahap embrio.
Dijelaskan dokter spesialis obstetri dan ginekologi di Los Angeles, dr. Yalda Afshar MD, PhD, missed abortion adalah keguguran yang terjadi di awal kehamilan, sebelum usia 20 minggu dan sulit dideteksi tanpa pemeriksaan USG.
Kata Afshar, ada dua karakteristik missed abortion. Pertama blighted ovum, ketika sel telur menempel di rahim tanpa ada perkembangan janin.
Tanda lain missed abortion adalah lemahnya detak jantung janin yang bisa jadi tanda ada gangguan pertumbuhan pada embrio di kantong ketuban.
"Kebanyakan perempuan dengan missed abortion tak merasakan gejala keguguran seperti perdarahan parah dan nyeri perut.
BACA JUGA: Bantu Waode Sofia Saat Audisi, Evi Masamba Tulis Soal Kesempurnaan Manusia!
Jadi, kebanyakan percaya dirinya masih hamil hingga ada tanda berhentinya pertumbuhan embrio," jelas Afshar kepada So Feminine.
Untuk itulah istilah 'missed' dipakai dalam kondisi ini. Ketika keluhan kehamilan, seperti payudara terasa lebih lembut dan morning sickness mereda, itu juga bisa jadi tanda missed abortion.
Nah, saat ibu hamil mengalami missed abortion biasanya dilakukan tindakan untuk mengontrol perdarahan dan mencegah infeksi.
"Biasanya kuret diperlukan. Setelah itu selama beberapa hari fisik ibu bisa cepat pulih. Tapi, yang sulit adalah pemulihan kondisi psikis ibu setelah keguguran," jelas Afshar.
Tanda-tanda dan gejala umum dari keguguran adalah perdarahan pada vagina dan kram perut seperti sedang menstruasi.
BACA JUGA: Sabai Dieter Keguguran, Unggahannya Bikin Warganet Sedih
Perdarahan dapat bervariasi dari ringan ke berat, mungkin juga dengan penggumpalan darah, dan dapat datang dan hilang untuk beberapa hari.
Kadang, gejala dapat mereda dan kehamilan tetap berlanjut. Kondisi ini disebut threatened miscarriage atau ancaman keguguran.
Ada beberapa bukti bahwa perawatan dengan progesteron dapat menghentikan terjadinya ancaman keguguran.
Moms dapat menanyakan pada dokter tentang perawatan progesteron. Namun, jika keguguran akan terjadi, keguguran akan tetap berlangsung.
Jika Moms mengalami perdarahan atau rasa sakit pada awal kehamilan Moms, hubungi dokter atau unit gawat darurat.
BACA JUGA: Tercyduk Suka Dangdut, Begini Reaksi Menggemaskan Gempita Anak Gisel
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Reuters,tabloid nakita |
Penulis | : | Shevinna Putti Anggraeni |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR