Nakita.id - Sebagai bahan makanan yang akrab dalam kehidupan masyarakat, kenaikan harga telur di pasaran membuat masyarakat resah.
Hal ini diakui oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang mengatakan naiknya harga telur disebabkan meningkatnya harga pakan ternak.
"Iya (harga telur naik), itu karena harga pakannya tinggi," ujarnya mengutip dari laman Kompas.
Tak hanya telur ayam yang harganya merangkak mencapai Rp 30.000 per kilogram, harga telur puyuh juga melonjak dari yang sebelumnya Rp 25.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada telur bebek, yang semula Rp 20.000 naik menjadi Rp 25.000 per kilogram.
Selain adanya masalah dari segi produksi, kenaikan ini juga disebabkan tingginya konsumsi telur oleh masyarakat.
Belum lagi masalah cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, yang menjadi pusat peternakan ayam.
Tak mengherankan, telur dikenal memiliki kandungan protein yang tinggi.
Dalam 100 gram telur rebus terdapat 12,58 gram protein, namun jumlahnya lebih sedikit jika telur disajikan dengan cara dibuat orak arik.
BACA JUGA: Memiliki Penduduk Berumur Panjang, Seperti Ini Pola Makan Sehat ala Orangtua Jepang!
Source | : | Kompas.com,intisari,Insider |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR