Nakita.id - Sebagai bahan makanan yang akrab dalam kehidupan masyarakat, kenaikan harga telur di pasaran membuat masyarakat resah.
Hal ini diakui oleh Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang mengatakan naiknya harga telur disebabkan meningkatnya harga pakan ternak.
"Iya (harga telur naik), itu karena harga pakannya tinggi," ujarnya mengutip dari laman Kompas.
Tak hanya telur ayam yang harganya merangkak mencapai Rp 30.000 per kilogram, harga telur puyuh juga melonjak dari yang sebelumnya Rp 25.000 menjadi Rp 32.000 per kilogram.
Kenaikan juga terjadi pada telur bebek, yang semula Rp 20.000 naik menjadi Rp 25.000 per kilogram.
Selain adanya masalah dari segi produksi, kenaikan ini juga disebabkan tingginya konsumsi telur oleh masyarakat.
Belum lagi masalah cuaca ekstrem di sejumlah wilayah di Indonesia, yang menjadi pusat peternakan ayam.
Tak mengherankan, telur dikenal memiliki kandungan protein yang tinggi.
Dalam 100 gram telur rebus terdapat 12,58 gram protein, namun jumlahnya lebih sedikit jika telur disajikan dengan cara dibuat orak arik.
BACA JUGA: Memiliki Penduduk Berumur Panjang, Seperti Ini Pola Makan Sehat ala Orangtua Jepang!
American Heart Association dan sejumlah lembaga kesehatan lainnya menganjurkan agar mengonsumsi 4 butir telur seminggu bagi orang dewasa sehat.
Dengan begitu, penting untuk Moms lebih cermat dalam menyimpan telur agar selalu segar dan lebih tahan lama.
Hal ini selain menyehatkan, juga untuk menyiasati harga telur yang belum stabil di pasaran.
- Karena telur amat mudah busuk, setelah dibeli sebaiknya langsung disimpan di lemari pendingin.
Sebelum disimpan, cuci telur agar tidak terkontaminasi bakteri salmonella yang bisa masuk melalui pori-pori kulit telur yang bisa menyebabkan diare, kram perut, dan demam.
Saat meletakkan telur pada wadah, tempatkan bagian yang runcing di bawah dan bagian tumpul di atas.
Hal ini agar kantong udara yang berada di bagian telur yang tumpul tetap berada di atas, sehingga isi telur tidak akan menekan kantong udara dan kualitas telur akan tetap terjaga.
- Jangan menyimpan telur dengan mencampurnya bersama makanan atau bumbu masak yang berbau menyengat, misalnya terasi dan ikan asin karena pori-pori telur mudah menyerap bau.
Sebaiknya, biarkan telur tetap dalam wadah agar tetap lembap dan segar.
BACA JUGA: Catat Ya Moms, Ini Pola Makan Sehat untuk Si Kecil Berusia 3 Tahun
- Telur putih akan tahan selama 4 - 6 minggu bila disimpan di lemari pendingin dengan suhu 7 - 13oC, jika lewat dari itu biasanya bagian putihnya akan menipis dan bagian kuningnya menjadi pipih.
Agar telur dapat tahan lama sampai dengan 6 bulan, simpan telur dengan suhu 0 – 150C dengan kelembapan 85 – 90%.
- Putih telur yang sudah dipisahkan dari kuningnya bisa tahan selama 4 hari, bila disimpan dalam wadah tertutup dan ditaruh di lemari pendingin.
- Sementara itu, kuning telur bisa tahan selama 2 - 3 hari asalkan ditaruh di wadah kedap udara dalam lemari pendingin dan diberi sedikit air.
- Sisa telur (putih bercampur kuning) tahan selama 24 jam bila disimpan di wadah kedap udara dalam lemari pendingin.
- Telur untuk membuat kue harus dikeluarkan dari lemari pendingin, biarkan dalam ruang terbuka hingga mencapai suhu ruangan sebelum digunakan.
Si Kecil Tak Mau Tampil? Ini Cara Mengatasi Anak yang Malu Tampil di Depan Umum
Source | : | Kompas.com,intisari,Insider |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR