Ambil saja contoh yang sederhana: Untuk pergi ke kantor, orang Jepang tidak perlu mempunyai mobil pribadi, walaupun rumahnya jauh dari tempat kerja.
Bagi mereka tersedia bus perusahaan, karcis kereta api atau karcis trem di bawah tanah, semuanya dibayari perusahaan.
Jadi jelas mereka tidak perlu keluar uang bensin, tidak perlu keluar uang 130 dolar sebulan untuk biaya parkir.
Begitu seorang karyawan diterima bekerja, Ia segera dibantu untuk mempunyai tabungan.
Dua kali setahun semua karyawan menerima bonus.
Sebenarnya itu bukan bonus seperti yang dikenal di Barat, melainkan gaji tambahan yang besarnya bisa sebulan, dua bulan atau tiga bulan gaji.
Besar bonus bisa tergantung dari kontrak, tradisi perusahaan, keuntungan perusahaan di tahun yang lalu, atau lama masa kerja.
Bonus itu dibayar kontan.
Begitu diterima, sebagian besar biasanya segera dimasukkan ke bank.
Ada beberapa bank yang hari itu khusus mengirim karyawannya ke perusahaan bersangkutan untuk melayani orang-orang yang mau mendepositokan uangnya.
Bagi petugas bank itu, disediakan meja-meja khusus untuk menerima uang yang akan ditabung.
Perusahaan-perusahaan seperti pabrik, bank, dan kantor pemerintah membantu karyawannya untuk berhemat.
Karyawan muda diberi kesempatan menyisihkan uang untuk menikah, bertamasya, membeli mobil atau apa saja yang mereka cita-citakan.
Karyawan yang usianya sudah meningkat diberi semangat untuk menabung dengan tujuan lain.
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR