Daripada menghemat di bidang itu, mereka merasa lebih baik menambah tabungan dengan cara lain.
Di daerah-daerah perumahan di luar kota umpamanya, kita sering melihat pengumuman kecil di sebelah papan nama.
Kalau kita bisa membacanya, ternyata isinya menyatakan jika nyonya rumah berijazah untuk mengajarkan sesuatu keterampilan.
Umpamanya saja mengajar piano, organ, menjahit, merangkai bunga dan macam-macam lagi, termasuk shiatsu, yaitu semacam ilmu urut.
Jadi orang Jepang berhemat, menambah penghasilan mereka dan menabung.
Kalau ada orang yang tiba-tiba lupa jika menabung itu adalah seni tradisional Jepang yang terhormat, maka bank akan mengingatkannya.
Petugas-petugas bank mempunyai kebiasaan untuk mendatangi rumah demi rumah dalam mencari langganan baru, terutama menjelang bonus dibagikan.
Siapa tahu suami lupa memasukkan bonus di kantor!
BACA JUGA: Marissa Nasution Dikritik Karena Bawa Bayinya Naik Pesawat, Usia Berapa Seharusnya?
Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari dengan judul Biaya Hidup Tinggi, Gaji pun Tak Seberapa Besar, Bagaimana Caranya Orang Jepang Punya Tabungan yang Begitu Banyak?
Shopee Bersama Tasya Kamila dan Bittersweet by Najla Ceritakan Dampak Positif Inovasi dalam Berdayakan Ekosistem
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR