Selama tinggal di apartemen yang sewanya ringan itu, karyawan mendapat kesempatan menabung untuk membayar down payment rumah.
Untuk membeli rumah, dengan pertolongan perusahaan karyawan bisa mendapat pinjaman dengan bunga yang lebih rendah daripada kalau Ia sendiri yang meminjamnya ke bank.
Bunga itu mungkin sama seperti bunga yang harus dibayar perusahaan kepada bank, bisa pula lebih rendah.
Perusahaan ikut bertanggung jawab atas kelancaran pembayaran ke bank.
Setelah rumah terbeli, karyawan tidak bisa membeli barang-barang mewah dulu atau mengeluarkan banyak uang untuk hal lain.
Tetapi bukan berarti karyawan dan keluarganya harus bertapa di rumah.
BACA JUGA: Jangan Abaikan Anemia, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Anak
Perusahaan-perusahaan di Jepang mempunyai tempat-tempat peristirahatan di pegunungan maupun pantai, yang boleh dimanfaatkan karyawannya.
Kalau musim liburan tentu kesempatan bagi setiap karyawan lebih pendek, karena saingannya banyak.
Pembayarannya murah, Bukan cuma anak istri yang boleh dibawa, tetapi juga kakek-nenek dan saudara.
Kadang-kadang karyawan secara beramai-ramai (mungkin dengan rekan-rekan seseksi) pergi bersama-sama melewatkan akhir minggu dengan bermain golf, tenis, memancing atau berleha-leha saja.
Supaya bisa berhemat, keluarga-keluarga yang tinggalnya berdekatan mencarter bus dan berangkat bersama-sama ke tempat liburan.
"Perban pusar" ialah hak istri
Orang Jepang termasuk orang yang banyak membawa oleh-oleh kalau pulang bepergian.
Lihat saja di lapangan-lapangan terbang.
Sebab, keluarga dan teman biasa memberi bekal uang sebelum mereka berangkat, supaya bekal mereka bertambah.
Jumlahnya bisa 50 dolar, bisa juga sampai 500 dolar, yaitu kalau punya kakek-nenek yang senang memanjakan cucu.
Sebagai imbalan, mereka tidak ragu-ragu untuk membeli oleh-oleh.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | Intisari |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR