Nakita.id - Untuk perempuan, mendapati bulu halus pada area tubuh seperti tangan dan kaki menjadi masalah tersendiri pada penampilan.
Hal ini membuat perempuan tentu kehilangan kepercayaan diri, sehingga satu-satunya cara adalah dengan mencukur bulu-bulu tersebut.
Walaupun kedengarannya mudah dan sudah sering dilakukan, Moms harus lebih berhati-hati karena tak selamanya hal ini bisa dikerjakan dengan mudah.
Seperti kisah seorang wanita bernama Tanya Czernozukow (43).
Hanya karena mencukur bulu kakinya menggunakan sebilah silet, ia harus mengalami kejadian buruk yang tak pernah ia duga sebelumnya.
Hal ini disebabkan kecerobohannya sendiri, saat sedang mencukur secara tak sengaja ia melukai kakinya.
Namun, wanita berusia 43 tahun ini menganggap luka tersebut sepele dan tak segera mengobatinya.
Ia menganggap luka tersebut hanya sayatan kecil yang akan sembuh dengan sendirinya.
BACA JUGA: Sederhana, Ini Rahasia Turunkan Berat Badan 10 Kilogram Lebih Cepat ala Vanessa Hudgens!
"Awalnya itu cuma luka kecil, aku cuma menggunakan tisue untuk menyeka darahnya," ujar Tanya.
Tak disangka, enam bulan kemudian ukuran luka di kaki Tanya semakin besar 3 kali lipat.
Bahkan, luka yang semula hanya sayatan kecil tersebut meninggalkan lubang besar di kaki yang amat mengerikan.
Setelah akhirnya berkonsultasi ke dokter, dokter mendiagnosa Tanya menderita diabetes dan tukak kaki kronis dan luka tersebut sudah terinfeksi secara agresif.
Sayangnya setelah menjalani pengobatan selama 18 bulan, lukanya tak kunjung sembuh.
Bahkan, luka tersebut semakin menjalar hingga ke lutut dan ia kesakitan setiap harinya.
BACA JUGA: Breaking News: Bocah 6 Tahun Ditemukan Terluka Dalam Tiga Ledakan Hari Ini di Pasuruan
Tanya terpaksa berhenti dari pekerjaannya sebagai tenaga penjual di sebuah perusahaan.
Padahal, Tanya sudah mencoba berbagai pengobatan mulai dari minum obat, mengoleskan krim bahkan melakukan pengobatan alternatif dengan belatung.
Tapi semua usahanya itu sia-sia, lukanya justru semakin parah.
Tanya sudah tidak sanggup lagi merasakan nyeri di kakinya yang membuatnya amat menderita.
"Aku pasrah dan meminta dokter untuk segera menghilangkan rasa sakitnya," kata Tanya.
Setelah berdiskusi, ia pun setuju saat dokter mengambil tindakan dengan operasi dan mengamputasi kaki kanannya.
Hal ini juga dilakukan agar infeksi tak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Penting untuk diketahui, orang yang memiliki penyakit diabetes memang akan membuat saraf kesulitan membawa sensasi nyeri dari area tubuh seperti kaki ke otak.
BACA JUGA: Waduh, Penderita Diabetes Tak Bisa Hamil Mitos Atau Fakta?
Akibatnya, luka kecil dapat menjadi terinfeksi dan penderita diabetes akhirnya cenderung tidak memperhatikan sampai hal itu menjadi benar-benar menyakitkan.
Selain itu, seseorang yang menderita diabetes juga rentan mengalami penyempitan arteri sehingga aliran darah berkurang dan merusak kemampuan untuk menyembuhkan luka.
Dengan kata lain, sulit bagi sel darah untuk mencapai daerah yang mengalami luka.
"Itu hanya syok yang lengkap dan mengejutkan, setiap melihatnya seperti terbangun dalam mimpi buruk," ungkapnya.
Selama lima bulan, Tanya tinggal di rumah sakit untuk memulihkan dan menjalani rehabilitasi.
Dia juga berharap memiliki kaki palsu, namun ia terlalu takut untuk mencukur sisa bulu di kaki kirinya.
"Setelah itu aku tidak pernah lagi mencukur bulu kakiku yang satunya lagi," imbuh Tanya.
Ia juga mulai menjalani kehidupannya dengan normal dan mulai bekerja lagi meski telah kehilangan salah satu kakinya.
Hal ini bisa menjadi pelajaran Moms, agar lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang terkesan sepele seperti mencukur bulu di anggota tubuh serta tidak mengabaikan luka apapun yang ada pada tubuh.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Daily Mail,metro.co.uk |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR