Nakita.id - Umumnya infeksi telinga bagian tengah ini terjadi karena menjalarnya infeksi dari faringitis (tenggorokan).
Sebagai informasi, telinga terbagi tiga bagian: luar, tengah, dan dalam.
Nah, telinga bagian tengah adalah daerah yang dibatasi oleh gendang telinga.
Terdapat pula saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan rongga hidung belakang dan tenggorokan bagian atas.
Daerah ini menghubungkan suara dengan alat pendengaran di telinga dalam.
Peradangan telinga tengah terjadi karena serangan virus.
Saluran yang menghubungkan telinga dan hidung cukup pendek (saluran eustachius) sehingga mudah terkena virus yang sebelumnya menyerang hidung.
Yang dikhawatirkan bila kondisi ini menyebabkan timbulnya cairan atau nanah karena bila tak ditangani dapat menyebabkan peradangan pada telinga bahkan pecah hingga sistem pendengaran bisa rusak.
Baca Juga: Merasa Gerah dan Keringat Berlebih, Bisa Jadi Tanda Bahwa Mengalami Infeksi dan Masalah Tiroid
Gejala
Seperti gejala pada infeksi saluran pernapasan, radang tenggorokan atau flu dan terjadi demam yang tidak turun-turun selama 2—3 hari.
Penanganan
Infeksi diobati dengan antibiotik per oral (melalui mulut) dan bila nyeri menetap dan hebat, dapat dilakukan miringotomi, yaitu "pengirisan" di daerah gendang telinga sehingga tidak menimbulkan pecahnya gendang telinga.
Pencegahan
- Hati-hati saat membersihkan telinga si kecil, cotton bud yang digunakan jangan sampai masuk ke bagian dalam telinga karena dapat melukai jaringan yang melapisi saluran sehingga mengakibatkan infeksi telinga.
- Kala si kecil menyusu/minum dengan menggunakan botol, hindari posisi tidur karena cairan itu dapat naik ke tabung eustachia (eustachian tubes) sehingga meningkatkan risiko infeksi.
- Berikan ASI yang sarat akan antibodi sehingga membantu si kecil kebal terhadap infeksi, termasuk infeksi telinga.
- Hindari/jauhkan si kecil dari seseorang yang sedang sakit, terutama yang mengalami infeksi pernapasan karena dapat menjurus pada infeksi telinga.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR