Nakita.id - Istilah penuaan kerap kali ditakuti oleh banyak orang.
Namun kini tak perlu khawatir lagi Moms dan Dads.
Sebab para ilmuwan dari University of Alabama, Birmingham, Inggris, berhasil menemukan cara untuk menghilangkan tanda penuaan, termasuk keriput dan rambut rontok.
BACA JUGA: Dinding Dilapisi Ornamen Mirip Kulit Buaya, Begini Uniknya Rumah Ivan Gunawan
Penemuan tersebut diterbitkan dalam jurnal Cell Death & Disease, Jumat (20/7).
Dalam penelitian tersebut para ahli berhasil mematikan mutasi yang menyebabkan gejala penuaan pada tikus.
Untuk bertahan hidup, sel manusia terdiri dari 90% energi kimia yang diproduksi mitokondria.
Namun seiring bertambahnya usia fungsi mitokondria menurun, akhirnya membuat gejala penuaan seperti keriput dan rambut rontok muncul.
BACA JUGA: Potret Mewahnya Mahkota Miss Grand Indonesia 2018 Seharga Rp 3 Miliar
Para ahli mengatakan bahwa penyakit seperti kardiovaskular, kanker, diabetes, dan gangguan saraf muncul karena faktor usia disebabkan oleh hilangnya DNA mitokondria.
Untuk membuktikannya, para ahli pun mengaktifkan mutasi penurunan mitokondria pada tikus percobaan.
Hanya dalam waktu empat minggu, rambut tikus mulai rontok, muncul uban, dan mereka menjadi lesu.
Perubahan tersebut pun berlanjut hingga empat sampai delapan minggu kemudian sehingga kulit tikus mulai berkerut.
BACA JUGA: Selalu Ceria, Padahal Ruben Onsu Pernah Menangis Karena Teguran Thalia
Menurut pengamatan ahli, tikus betina memiliki kerutan yang lebih parah daripada tikus jantan.
Kerutan yang dialami tikus mirip dengan penuaan intrinsik atau proses alami penuaan, serta penuaan ekstrinsik atau penuaan yang disebabkan merokok dan paparan sinar matahari.
Perubahan tersebut mirip seperti penuaan ekstrinsik, sebab lapisan luar kulit tikus menebal, jumlah sel kulit meningkat, muncul peradangan, dan folikel rambut (tempat tumbuhnya rambut) menjadi disfungsional.
Hal ini persis seperti yang dialami manusia ketika mengalami gejala penuaan karena faktor luar.
BACA JUGA: Berjalan Bisa Jadi Salah Satu Cara Identifikasi Kista Pada Area Miss V
Sementara itu, tikus disebut mengalami penuaan intrinsik seperti manusia karena empat penanda dalam DNA mitokondrianya habis.
Setelah semua gejala penuaan muncul ketika fungsi DNA mitokondria diturunkan, para ahli kemudian mematikan mutasi tersebut dan mengembalikan fungsi mitokondria.
Hasilnya, kulit keriput dan rambut rontok perlahan hilang.
Tikus-tikus kembali ke wujud awal saat fungsi mitokondria normal lagi.
"Sepengetahuan kami, studi seperti ini belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Keshav Singh, profesor genetika di University of Alabama yang terlibat dalam penelitian dilansir Newsweek, Minggu (22/7).
BACA JUGA: Sst, Ini Bocoran Konsep Pernikahan Justin Bieber dan Hailey Baldwin
"Dalam uji coba kami, meski kesehatan kulit kembali seperti semula saat mutasi dihentikan,"
"Namun organ-organ penuaan lainnya yang ada di dalam tubuh tidak kembali,"
"Artinya, mitokondria berperan penting dalam kesehatan kulit, namun tidak untuk organ internal," jelasnya.
Selain membuktikan bahwa mitokondria berperan penting dalam menyebabkan gejala penuaan, temuan ini sekaligus mengungkap bahwa fungsi mitokondria yang menurun dapat dikembalikan lagi ke fungsi semula.
Meski begitu, perlu diingat bahwa Singh dan timnya baru menguji coba hal ini pada tikus dan belum pada manusia.
Oleh karena itu, semoga nantinya studi lebih lanjut dapat membuktikan hal yang sama pada manusia.
BACA JUGA: 7 Penyakit Serius Akibat Migrain, Jangan Pernah Disepelekan!
Artikel ini sudah pernah dimuat di Kompas.com dengan judul 'Ahli Temukan Cara Atasi Penuaan dan Kembali Muda'
Source | : | newsweek |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR