Rasa khawatir pun sempat menyelimuti Banks akan masa depan sang anak dengan kondisi tersebut.
"Pertanyaan besar saya lainnya adalah 'Apakah dia akan mampu mengatasinya? Apakah dia akan bisa berfungsi seperti orang biasa di dunia?'" ujarnya.
Dengan bantuan tim profesional medis dan orang tua yang penuh kasih sayang, Emma pun telah dapat mengatasi penyakitnya dengan sangat baik.
Meskipun tak dapat dipungkiri, ia mengalami keterlambatan dalam perkembangan fisik dan kognitifnya.
BACA JUGA: Moms, Inilah Alasan Mengapa Rambut Bisa Rontok Saat Dikemoterapi
Belajar dari kisahnya tersebut, Dee Banks pun belakangan membentuk kelompok dukungan yang disebut Little Stroke Warriors (Pejuang Stroke Kecil).
Dimana dalam kelompok tersebut ia dan relawan lainnya mendesak agar dilakukan lebih banyak penelitian dan sumber daya mengenai stroke di masa kanak-kanak.J
ude Czerenkowski dari Yayasan Stroke mengatakan hingga saat ini memang belum banyak informasi yang didapat oleh orangtua dan keluarga mengenai kondisi tersebut.
Menurutnya, pedoman klinis baru untuk stroke pada masa kanak-kanak baru-baru ini memang telah dirilis.
Namun masih ada kesenjangan besar dalam memahami kondisi tersebut.
"Untuk penelitian, gambarnya benar-benar masih sangat buruk. Kita pasti membutuhkan lebih banyak penelitian tentang stroke di masa kanak-kanak sebagai masalah yang mendesak, langsung mulai dari pencegahan, pengobatan, dan pemulihan," tambah Czerenkowski.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | Kompas.com,Australia Plus ABC |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR