Meira juga menyebutkan, tidak pernah ada formula apapun untuk seorang perempuan mampu menjadi ibu yang sempurna.
Oleh karenanya, Meira menegaskan pentingnya diri kita untuk tahu kapan membatasi diri bahwa kita tidak selalu bisa melakukan apapun sendirian.
"Aku ingin encourage semua ibu supaya jangan pernah lupa sama diri sendii, bukan dengan harus bekerja kantoran ya tetapi jangan membuat batasan untuk mengeksplor diri sendiri, have your own thing," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, psikolog keluarga Roslina Verauli, M.Psi mengamini hal ini.
BACA JUGA: Mengenal Mindful Parenting Demi Psikologis Anak Lebih Baik dan Bahagia
"Jadi ibu itu boleh, namun jangan melupakan waktu untuk diri sendiri karena dengan melakukan itu kita sedang memangkas diri sendiri. Bisa jadi pas udah usia 40 an kita mempertanyakan siapa diri kita sebenarnya.
Pernikahan itu kalau diibaratkan diagram ven, ada satu bagian untuk anda dan bagian lain untuk dia, hanya boleh ada satu bagian di tengah untuk diri dia dan anda berdua sisanya harus ada untuk dia dan anda masing-masing.
Meskipun nantinya sudah memiliki anak, tetap harus menyisakan irisan untuk menjadi diri sendiri", tutupnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR