Nakita.id - Siapa yang tidak mengenal komika, penulis, sutradara sekaligus produser andal Ernest Prakasa.
Menikah dengan Meira Anastasia pada 2007 lalu, mereka dikaruniai dua orang buah hati yaitu Sky Tierra Solana dan Snow Auror Arashi.
Kompak dan selalu mendukung sang suami di dunia hiburan, belum lama sang istri Meira juga meluncurkan buku terbarunya yang berjudul Imperfect.
Buku ini adalah hasil dari komentar tidak mengenakkan yang pernah didapat Meira di media sosial Instagam.
"Aku merasa menjadi istri publik figur itu enggak gampang, karena kita harus menuruti ekspektasi netizen.
BACA JUGA: Komentar Krisdayanti di Instagram Aurel Tuai Banyak Komentar, Kenapa?
Mulai dari komentar fisik kayak rambut dipanjangin supaya lebih kelihatan perempuan, sampe juga bentuk alis dibagusin biar suaminya enggak diambil orang", tuturnya sambil tertawa dalam pembahasan buku Imperfect #SharingMamakMeira Vol.1 di Kinokuniya Plaza Senayan, Kamis (2/8).
Di luar itu, Meira pun sadar jika menjadi seorang perempuan terbaik, sesuatu yang membutuhkan proses dan merupakan hal yang mustahil untuk membahagiakan semua orang.
Sibuk menulis dan berkolaborasi dengan suami, Meira tidak lantas melupakan perannya sebagai ibu.
Perempuan 36 tahun ini mengakui, menjadi seorang ibu adalah pekerjaan super dimana tidak ada pendidikan formal untuk itu.
"Kita sebagai perempuan, apalagi seorang ibu dituntut untuk bisa menyelesaikan semua masalah yang ada setiap hari dan masalahnya berganti terus.
Aku sering banget ditanya Moms, pernah enggak sih marah kok kayaknya sabar banget, padahal aku galak banget kalau di rumah aku kalau marah ya marah", ujarnya.
BACA JUGA: Lama Tertidur, Gunung Anak Krakatau Meletus 49 Kali dalam 6 Jam
Dengan begitu, merupakan hal yang manusiawi bagi Meira untuk seorang ibu merasa tidak baik-baik saja, karena hal itu pasti pernah dialami semua orang.
"It's okay not to be okay, kita tuh bisa salah, capek, bisa bosan dan itu normal.
Pernah aku sok-sok an ngurus semuanya sendiri tanpa ART trus taunya malah stres, tetapi aku tau di luar sana ada kok orang yang bisa melakukan itu dan dia happy.
So, jangan berpikir kalau apa yang berhasil untuk orang than it will works for us enggak karena semua orang itu berbeda", sambung Meira.
Meira juga menyebutkan, tidak pernah ada formula apapun untuk seorang perempuan mampu menjadi ibu yang sempurna.
Oleh karenanya, Meira menegaskan pentingnya diri kita untuk tahu kapan membatasi diri bahwa kita tidak selalu bisa melakukan apapun sendirian.
"Aku ingin encourage semua ibu supaya jangan pernah lupa sama diri sendii, bukan dengan harus bekerja kantoran ya tetapi jangan membuat batasan untuk mengeksplor diri sendiri, have your own thing," pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, psikolog keluarga Roslina Verauli, M.Psi mengamini hal ini.
BACA JUGA: Mengenal Mindful Parenting Demi Psikologis Anak Lebih Baik dan Bahagia
"Jadi ibu itu boleh, namun jangan melupakan waktu untuk diri sendiri karena dengan melakukan itu kita sedang memangkas diri sendiri. Bisa jadi pas udah usia 40 an kita mempertanyakan siapa diri kita sebenarnya.
Pernikahan itu kalau diibaratkan diagram ven, ada satu bagian untuk anda dan bagian lain untuk dia, hanya boleh ada satu bagian di tengah untuk diri dia dan anda berdua sisanya harus ada untuk dia dan anda masing-masing.
Meskipun nantinya sudah memiliki anak, tetap harus menyisakan irisan untuk menjadi diri sendiri", tutupnya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR