Tak hanya itu, tersangka juga sempat menakut-nakuti Wilujeg dengan pistol mainan yang gagangnya dipukulkan pada wajah dan tubuh korban.
BACA JUGA:Menikah Tanpa Restu, Pasangan Ini Diperlakukan 'Tak Pantas' oleh Keluarga Istri
Setelah dipukuli, korban pura-pura mati sehingga tangan dan kakinya diikat oleh pelaku, serta kepalanya ditutup dengan plastik hitam.
Menyangka korban telah meninggal, ia kemudian menceburkan Wilujeng ke sungai dan ditinggal begitu saja.
Agus membawa tas ransel milik Wilujeng yang beirisi uang Rp60 juta, kuitansi, surat pernyataan Agus yang telah meminjam uang Rp40 juta, dan sebuah ponsel.
"Bu Lurah yang masih hidup kemudian meminta tolong dan oleh warga diselamatkan dibawa ke puskesmas. Setelah dirawat, malam itu juga Ibu Lurah pulang dijemput oleh keluarganya," tambah Donny.
Polres Banyuwangi kemudian menangkap Agus Siswanti di rumahnya pada Rabu (1/8) pagi.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, seperti uang yang masih utuh dan pistol mainan.
"Saat ditangkap, pelaku sempat menyangkal, namun setelah dibeberkan barang bukti akhirnya dia mengakui. Tersangka ini salah satu oknum LSM," ujar Donny.
Sementara itu mengenai Gus Makki, Agus ternyata meminta salah seorang temannya yang berinisial S untuk berpura-pura menjadi Gus Makki saat di telepon.
Hal tersebut semakin janggal ketika Gus Makki dihubungi oleh tim Kompas, ternyata ia sama sekali tak mengenal korban maupun pelaku.
"Saya tidak kenal dengan nama orang-orang tersebut karena memang tidak pernah bertemu. Ini fitnah dan murni pencatutan nama," jelas Gus Makki.
BACA JUGA:Jadi Bridesmaid, Adik Mempelai Pria Pingsan Saat Pengantin Berciuman
Ia juga menjelaskan jika pondok pesantrennya bukan di Blokagung tapi di Pondok Pesantren Bahrul Hidayah Desa Parijatah Kulon Kecamatan Srono.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | kompas,tribun |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR