Makanya, tak sedikit ahli kesehatan anak maupun psikolog perkembangan menganjurkan untuk selalu mengubah-ubah posisi tidur bayi, dari telentang ke telungkup/ tengkurap dan sebaliknya.
Bagaimana dengan posisi tengkurap?
Di luar negeri, tidur tengkurap pada bayi dikaitkan dengan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.
Secara statistik atau epidemiologi penelitian di sana, SIDS banyak terjadi pada bayi yang tidur
tengkurap.
Penyebabnya sendiri tak diketahui, tapi kemungkinan lebih sering terjadi karena sofokasi, yaitu tersedak atau tercekik saluran napasnya hingga napasnya berhenti akibat bayi belum bisa membalikkan tubuhnya sendiri ketika lubang hidupnya tertutup oleh bantal atau tangannya sendiri.
Baca Juga: Moms Harus Tahu! Salah Menyusui Bisa Bikin Si Kecil Sulit Tidur di Malam Hari
Untunglah di Indonesia kasus SIDS amat sangat jarang terjadi, karena Moms dan Dads di
Indonesia memiliki kebiasaan menunggui bayinya ketika tidur.
Malah, tidur tengkurap sangat dianjurkan, karena beragam literatur memaparkan, posisi
tengkurap membuat bayi tidur lebih nyenyak dan lebih nyaman sehingga frekuensi tangisnya
berkurang.
Pun tidur tengkurap lebih melatih gerak pernapasan dan memacu perkembangan motorik yang lebih baik.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Medical News Today,Nakita.ID |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR