Nakita.id - Bayi dan posisi tidur ternyata punya korelasi sampai kepada kemampuan motorik.
Dari baru lahir sampai usia 3 bulan bayi tidur dengan posisi telentang lantaran kemampuan motoriknya memang baru sampai di situ.
Masalahnya, tak sedikit orangtua khawatir kepala bayinya akan peang akibat tidur telentang.
Tak heran bila kemudian orangtua kerap mengubah-ubah posisi tidur bayinya.
Hal ini ada benarnya.
Beberapa penelitian menunjukkan, bayi yang terus-terusan tidur telentang meningkatkan kemungkinan terbentuknya tulang kepala yang datar di satu sisi.
Sisi yang datar inilah yang kemudian disebut peang.
Mengapa peang? Ini karena kepala bayi baru lahir belum menyatu tulang-tulangnya,
jaringan-jaringannya pun belum tumbuh sehingga sekatan masih longgar dan banyak air.
Akibatnya, bila ada tekanan pada satu sisi yang signi kan dan terus-menerus, menyebabkan sisi yang tertekan (bagian belakang kepala) itu menjadi cekung/berlekuk.
Makanya, tak sedikit ahli kesehatan anak maupun psikolog perkembangan menganjurkan untuk selalu mengubah-ubah posisi tidur bayi, dari telentang ke telungkup/ tengkurap dan sebaliknya.
Bagaimana dengan posisi tengkurap?
Di luar negeri, tidur tengkurap pada bayi dikaitkan dengan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.
Secara statistik atau epidemiologi penelitian di sana, SIDS banyak terjadi pada bayi yang tidur
tengkurap.
Penyebabnya sendiri tak diketahui, tapi kemungkinan lebih sering terjadi karena sofokasi, yaitu tersedak atau tercekik saluran napasnya hingga napasnya berhenti akibat bayi belum bisa membalikkan tubuhnya sendiri ketika lubang hidupnya tertutup oleh bantal atau tangannya sendiri.
Baca Juga: Moms Harus Tahu! Salah Menyusui Bisa Bikin Si Kecil Sulit Tidur di Malam Hari
Untunglah di Indonesia kasus SIDS amat sangat jarang terjadi, karena Moms dan Dads di
Indonesia memiliki kebiasaan menunggui bayinya ketika tidur.
Malah, tidur tengkurap sangat dianjurkan, karena beragam literatur memaparkan, posisi
tengkurap membuat bayi tidur lebih nyenyak dan lebih nyaman sehingga frekuensi tangisnya
berkurang.
Pun tidur tengkurap lebih melatih gerak pernapasan dan memacu perkembangan motorik yang lebih baik.
Tapi tentunya, sekali lagi, di saat bayi tidur tengkurap, orangtua harus selalu berada di dekatnya untuk mengawasi.
Ada pula bayi yang posisi tidurnya berubah-ubah atau lasak.
Dari kacamata medis, tidur “lasak” alias berubah-ubah posisi, terjadi karena bayi masih mengikuti pergerakan atau insting bayi di dalam rahim.
Berita positifnya, tidur lasak menunjukkan perkembangan motorik si bayi bagus.
Jadi, biarkan bayi bergerak selagi tidur karena bayi memiliki re eks dan insting sendiri untuk mencari posisi tidur yang paling enak dan nyaman.
Selain itu, tidur berubah- ubah posisi juga punya manfaat lain.
Baca Juga: Ini Posisi Tidur Bayi yang Dianjurkan Peneliti Agar Aman dan Nyaman
Belum banyak orangtua yang tahu, tidur tengkurap, lalu miring ke kanan bisa mempermudah tubuh bayi melakukan pengosongan lambung.
Bukankah lambung ada di sebelah kanan? Bayi jadi jarang gumoh.
Itulah mengapa, saat menyusui, bayi lebih dianjurkan dengan posisi miring ke kanan.
Tujuannya sama, yaitu mempermudah/mempercepat pengosongan lambung agar bayi tak gampang gumoh.
Jadi, biarkan saja bayi berguling-guling, pindah posisi tidur semaunya.
Baca Juga: Awas, Moms! Posisi Tidur Salah Pada Bayi Ini Sering Dilakukan Orangtua
Mungkin kita akan menganggapnya lasak, tapi hal ini tak perlu dikhawatirkan.
Percayalah, apa yang dilakukan si kecil tidak akan membahayakan dirinya.
Jadi, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan posisi tidur si kecil.
Langkah lain yang bisa Moms lakukan agar posisi bayi saat tidur aman dan nyaman yaitu menghindari tempat tidur yang terlalu empuk.
Sebab saat bayi tidur akan meninggalkan cekungan di tempat tidur, hal ini bisa menyebabkan Si Kecil terjebak di tempat tidur tersebut.
Selain itu, Moms juga harus menjaga suhu ruangan Si Kecil, jangan menempatkan bayi terlalu dekat dengan AC atau pemanas ruangan.
Baca Juga: Hasil Studi: Posisi Tidur Terlentang Tetap Paling Aman Untuk Bayi
Namun, yang terpenting orangtua atau keluarga tetap menjaga dan mengawasi posisi Si Kecil saat mereka tidur.
Yang penting, pagar pengaman sekeliling tempat tidur si kecil harus terpasang dengan baik, sehingga selasak apa pun si kecil tak akan membuatnya terjatuh dari tempat tidur.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Medical News Today,Nakita.ID |
Penulis | : | Gisela Niken |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR