Sejarah Unik di Balik Bridesmaid, Awalnya untuk Melindungi Pengantin Perempuan

Nakita.id - Pernikahan adalah momen sekali seumur hidup, tentu kita ingin sahabat dekat ikut terlibat.

Salah satunya dengan meminta mereka menjadi bridesmaid atau pengiring pengantin perempuan.

Kehadiran bridesmaid dan groomsmen dalam sebuah pernikahan tentu sudah tak asing lagi.

BACA JUGA: Tasya Kamila Gelar Resepsi Malam Ini, Tengok Penampilan Para Bridesmaid

Para bridesmaid biasanya mendapatkan seragam yang sama dari calon pengantin perempuan.

Di Indonesia, bridesmaid biasanya mengenakan kebaya maupun gaun.

Tak hanya pengantin, bridesmaid biasanya juga menjadi pusat perhatian karena riasannya yang cantik serta bajunya yang seragam.

Di balik kebahagiaan menjadi bridesmaid di pernikahan sahabat, ternyata ada sejarah yang cukup membahayakan nyawa di baliknya.

Zaman dulu, bridesmaid mengenakan pakaian yang mirip dengan pengantin perempuan.

Menurut Hanne Blank, penulis Virgin, The Untouched History, alasannya bukan supaya kelompok ini terlihat cantik dan kompak.

BACA JUGA: Pertama Kalinya, Kahiyang Ayu Pamerkan Foto Sang Suami Memeluk Putri Kecilnya

Melainkan untuk membuat bingung roh atau orang jahat yang berusaha menganggu pengantin perempuan.

Hal ini karena di zaman Romawi kuno maupun feodal China, pengantin perempuan biasanya melakukan perjalanan hingga bermil-mil ke kota pengantin pria.

Tentu dalam perjalanan rentan mendapat gangguan atau serangan seperti rampok, preman atau pelamar saingan.

Dengan adanya pengiring yang pakaiannya hampir sama dengan pengantin, para penjahat akan bingung dan kesulitan menemukan si pengantin perempuan.

Selain itu, pernikahan di zaman Romawi kuno dianggap sah jika ada 10 orang saksi.

Semua saksi tersebut harus berseragam dengan warna yang sama.

Sementara tradisi lain mulai memudar, kebiasaan ini tetap bertahan di era Victoria.

BACA JUGA: Salah Satunya Ikan Teri, Inilah Makanan yang Bisa Membuat Si Kecil Cerdas

Ratu Victoria memiliki 12 pengiring saat menikahi Pangeran Albert pada tahun 1840.

Kedua belas pengiring tersebut mengenakan gaun putih yang senada dengan gaun satin Sang Ratu.

Dengan mengenakan gaun berwarna putih, Ratu Victoria telah mendobrak tradisi pernikahan bangsawan yang biasanya mengenakan warna perak.

Pada pernikahan modern, adanya bridesmaid mungkin telah berubah fungsi.

Di antaranya untuk melibatkan keluarga dekat atau sahabat di acara pernikahan.

Atau bisa juga karena alasan budaya dan agama.

BACA JUGA: Alasan Putri Charlotte Selalu Kenakan Dress, Bukan Karena Aturan Kerajaan

PROMOTED CONTENT