Menanggapi suaminya suka bermain game karena GKR Hayu, GKR Hemas mengaku memang sempat marah.
"Sebenernya main game itu, menurut saya akan mengurangi komunikasi. Kita duduk bareng, tapi diem semuanya," ungkap GKR Hemas sembari menjelaskan maksudnya.
BACA JUGA: Jarang Terekspos, Begini Kisah Cinta Presiden Jokowi dan Iriana 32 Tahun Silam
"Tuh kan, gara-gara kamu jadi renggang hubungan bapak dan ibu," kata Tompi.
Lebih jelas, GKR Hemas mengatakan bahwa kebiasaan bermain game yang telah melekat di diri suami dan anaknya sama sekali tidak berpengaruh pada kultur Keraton secara besar.
"Teknologi itu dibutuhkan. Kalau dulu, pesan itu pitutur (disampaikan secara langsung). Sekarang pesan bisa dibikin dan didokumentasikan dengan cepat," jelas Hemas.
BACA JUGA: Model Gaun Nagita Slavina yang Jadi Perbincangan Warganet, Penasaran?
Berdasarkan perbincangan Glenn dan Tompi, kini banyak yang tahu tentang Keraton Yogyakarta.
Tak melulu tegas dengan aturan kerajaan, keluarga Keraton kini lebih luwes menyesuaikan perkembangan zaman dengan segala kebutuhan yang ada di masyarakat luas. (*)
Source | : | youtube |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR