Nakita.id - Bertemu dengan Gusti Kanjeng Ratu Hayu, Glenn Fredly dan Tompi berkesempatan bertanya banyak hal, khususnys tentang Keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Setelah bertanya berbagai fenomena yang muncul di Keraton Yogyakarta dan kebiasaan pemakaian panggilan nama pada bangsawan Keraton,
kali ini Glenn dan Tompi berkesempatan mengulik kebiasaan aktivitas GKR Hayu, begitu juga dengan sang ayah, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang mungkin tak banyak orang yang tahu.
GKR Hayu sendiri sempat bekerja sebagai HD Game Producer di Gameloft Indonesia, tak heran bila kebiasaannya main game masih terus berlangsung hingga sekarang.
BACA JUGA: GKR Hayu Enggan Dipanggil Gusti, Glenn Fredly dan Tompi: Kalau Syahrini Lain, Princess
"Katanya, Mbak setiap hari meluangkan waktu main game?" tanya Glenn dan Tompi.
"Malah yang gue denger, yang bersangkutan (GKR Hayu) berusaha meracuni kebiasaannya ini kepada bapaknya!" bongkar Tompi di depan GKR.
"Raja disuruh main game?" tanya Glenn.
Menanggapi pernyataan Glenn dan Tompi, GKR Hayu mengiyakan dan menceritakan awal mula ia berusaha 'meracuni' ayahnya bermain game.
"Kalau dulu, bapak sukanya main TTS (teka-teki silang) yang majalah kecil-kecil yang gambarnya cewek-cewek itu lo, sama sudoku, tapi selalu duduk. Pertama aku beliin Wii," ungkap GKR Hayu.
Memang Bapak kan sukanya main game untuk mikir terus, aku beliin lah waktu itu aku pertama kerja. Gaji pertama aku beliin," tambah GKR Hayu.
BACA JUGA: Terjatuh Saat Sungkeman, Cucu Sultan HB X Curi Perhatian Warganet!
"Terus responsnya gimana? Pertama kali dapet itu?" tanya Glenn.
"Iki opo to? (Ini apa sih?)" jawab GKR Hayu sembari menirukan Sri Sultan Hamengku Buwono X saat itu.
"Pada saat itu, aku install Sudoku dan Plant VS Zombie," jelas GKR Hayu.
"Demen juga, Beliau?" tanya Tompi.
"Nah itu, yang jadi trus aku dimarahin Ibu. Kan dibawa kemana-mana iPad Mini. Bapak itu bawa iPad Mininya sambil bunyi 'briiiiingggg briiiingggg'," ungkap GKR Hayu sembari bercerita.
"Ibu marah? Marahnya gimana sih? Bener-bener marah?" tanya Tompi.
"Enggak sih. Kamu sih, ini sekarang bapak jadi main game terus," jelas GKR Hayu menjelaskan kemarahan Gusti Kanjeng Ratu Hemas.
Menanggapi suaminya suka bermain game karena GKR Hayu, GKR Hemas mengaku memang sempat marah.
"Sebenernya main game itu, menurut saya akan mengurangi komunikasi. Kita duduk bareng, tapi diem semuanya," ungkap GKR Hemas sembari menjelaskan maksudnya.
BACA JUGA: Jarang Terekspos, Begini Kisah Cinta Presiden Jokowi dan Iriana 32 Tahun Silam
"Tuh kan, gara-gara kamu jadi renggang hubungan bapak dan ibu," kata Tompi.
Lebih jelas, GKR Hemas mengatakan bahwa kebiasaan bermain game yang telah melekat di diri suami dan anaknya sama sekali tidak berpengaruh pada kultur Keraton secara besar.
"Teknologi itu dibutuhkan. Kalau dulu, pesan itu pitutur (disampaikan secara langsung). Sekarang pesan bisa dibikin dan didokumentasikan dengan cepat," jelas Hemas.
BACA JUGA: Model Gaun Nagita Slavina yang Jadi Perbincangan Warganet, Penasaran?
Berdasarkan perbincangan Glenn dan Tompi, kini banyak yang tahu tentang Keraton Yogyakarta.
Tak melulu tegas dengan aturan kerajaan, keluarga Keraton kini lebih luwes menyesuaikan perkembangan zaman dengan segala kebutuhan yang ada di masyarakat luas. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | youtube |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR