Nakita.id - Seks tidak hanya berfungsi sebagai proses reproduksi setelah pasangan menikah.
Tapi, hubungan intim juga berfungsi sebagai rekreasi, bahkan menjadi simbol harmonisnya hubungan pasangan rumah tangga.
Untuk itu, pasangan berusaha berhubungan intim secara rutin.
Pertanyaannya, berapa frekuensi hubungan intim yang sehat dan ideal.
Nah, menyoal frekuensi hubungan seks, penelitian yang dipublikasikan oleh Kinsey Institute pada 2005 menemukan, kehidupan seks yang sehat bisa dilihat dari umur.
BACA JUGA : Ini Dampak yang Akan Terjadi Jika 2 Minggu Tak Berhubungan Intim
Menurut penelitian tersebut, rata-rata usia pertama kali melakukan hubungan seks adalah 16,8 tahun untuk laki-laki dan 17,2 tahun untuk perempuan.
Kemudian, untuk alasan tertentu, masih ada populasi kelompok usia yang belum pernah melakukan hubungan seks.
Seperti data dari Journal of Sexual Medicine, para peneliti menemukan bahwa 5% pria atau sebanyak 122 dari 2.469 pria dan 2% perempuan atau sebanyak 104 dari 5.120 perempuan dari kelompok usia 25 sampai 45 tahun belum pernah melakukan seks.
Data dari jurnal yang sama menyebutkan bahwa usia paling aktif hubungan seksual adalah pada usia 18 hingga 29 tahun, yaitu sekitar 112 tahun per tahun.
Pada kelompok usia selanjutnya yaitu 30 hingga 39 tahun rata-rata kuantitas hubungan seks berkurang, yaitu sekitar 86 kali dalam setahun, atau 1 kali dalam seminggu.
BACA JUGA : Berhubungan Seks Bikin Moms Tidur Nyenyak, Ini Penjelasannya!
Selanjutnya, pada kelompok usia 40 hingga 49 tahun, rata-rata kuantitas hubungan seks semakin berkurang, yaitu hanya sekitar 69 kali dalam setahun.
Pada kelompok usia 50 tahun ke atas, menurut data dari Best of Everything After 50 menyebutkan bahwa seks yang paling memuaskan terjadi setelah kita berusia 50 tahun.
Meskipun demikian, angka pasangan yang masih aktif melakukan hubungan seks merosot hingga hanya 25% saja yang masih aktif berhubungan seks di usia 50 tahun ke atas.
Namun, kita tak perlu terpaku pada hasil data di atas, karena kualitas hubungan seks satu pasangan dengan pasangan lain tak selalu sama.
Semakin bertambahnya usia, mungkin seks sudah mulai ditinggalkan karena berbagai faktor seperti kesibukan pekerjaan, mengurus anak, dan lain-lain, namun tetap masih ada ruang bagi kita dan suami untuk bermesraan.
Misalnya, dengan berpelukan atau berciuman, tak melulu tentang hubungan intim.
BACA JUGA : Ingin Punya Anak Laki-laki? Perhatikan Makanan dan Posisi Berhubungan Intim Moms
Berapa Idealnya?
Berapa idealnya frekuensi hubungan intim suami istri?
Soal yang satu ini, ujar dr Boyke Dian Nugraha, DSOG, MARS, sebetulnya tak ada batasan baku.
Artinya, berapa kali suami-istri melakukan hubungan seksual selalu terpulang kepada mereka berdua.
Ini mengingat hubungan intim amat bergantung pada mood atau suasana hati dan keinginan mereka.
"Sepanjang keduanya berhasrat, sanggup melakukannya, dan sama-sama menikmatinya, kenapa tidak?" ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang juga konsultan seksologi ini.
Terlebih lagi, hubungan yang paling intim antara suami dan istri ini sebaiknya memang bersifat spontan, tanpa pernah diembel-embeli segala macam aturan atau bahkan dibuatkan jadwal ketat.
BACA JUGA : Benarkah Sering Berhubungan Seks Bikin Vagina Tak Kencang Lagi?
Kalau tidak, Boyke khawatir, hubungan seksual akan dirasakan sebagai bentuk pemaksaan atau kewajiban belaka sehingga tak mencapai puncak kepuasan yang diinginkan kedua belah pihak.
Sesuai ritme tubuh Kendati tak ada pola baku, Boyke menganjurkan agar suami-istri berintim-intim secara teratur 1-4 kali seminggu.
Pertimbangannya, frekuensi tersebut sesuai ritme tubuh atau kondisi fisiologis pria maupun wanita.
"Produksi sperma oleh buah zakar boleh dibilang sudah memenuhi kuota penampungan dalam kurun waktu tiga hari. Nah, kalau bisa mengikuti ritme fisiologis tersebut, kan bagus. Apalagi lantaran produksi ini memang harus dikeluarkan secara teratur sesuai waktu atau batas kuota alamiah tadi."
Adapun pada wanita justru memperbesar kemungkinan merasakan kenikmatan seksual lebih lama.
BACA JUGA : Miss V Sehat dan Tak Nyeri Saat Berhubungan Intim, Moms Perlu Hindari Makanan Ini
Soalnya, kondisi fisiologisnya memungkinkan kaum hawa merasakan kenikmatan hubungan seksual selama seminggu.
Dengan begitu, bukankah kenikmatan yang dirasakannya akan berganda bila sebelum habis masanya ia kembali memperoleh kenikmatan baru?
Jadi, tegas Boyke, para istri tak perlu khawatir dirinya bakal kebal alias tak bisa merasakan orgasme atau kenikmatan seksual lagi.
Bahkan, pola 1-4 kali seminggu ini malah memberikan keuntungan lain berupa kesempatan "beristirahat sejenak" pada organ-organ tubuh wanita maupun pria, bila memang diperlukan demikian.
Meski pada dasarnya, seberapa sering pun kita melakukan hubungan seksual, bila dilakukan dalam batas-batas wajar, takkan merusak senjata pamungkas kedua belah pihak.
Sebab, baik alat kelamin pria maupun wanita diciptakan begitu rupa untuk beradaptasi terhadap kondisi apa saja.
Source | : | Tabloid Nakita,tabloid nova |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR