Dikutip dari Tempo.co pada Rabu (8/8/2018), Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati mengatakan informasi yang beredar tersebut adalah hoax.
"Itu hoax, jangan percaya.
Tidak benar kalau gempa Lombok akan memicu gempa megathrust selatan Jawa. Video yang juga banyak beredar merupakan video lama dan tidak ada hubungannya dengan gempa Lombok." ujarnya.
BACA JUGA: 8 Gejala Awal Gagal Ginjal yang Jarang Diperhatikan, Cek!
Lebih lanjut Dwikora menjelaskan, gempa Lombok dibangkitkan oleh patahan aktif, sementara gempa megathrust dibangkitkan oleh aktivitas tumbukan lempeng di zona subduksi.
Lalu mengapa Jakarta perlu waspada?
Seluruh wilayah Indonesia tentu perlu untuk selalu waspada terhadap gempa, namun Jakarta sebagai ibu kota Indonesia menjadi kota yang disorot lebih banyak dibandingkan dengan kota atau daerah lain.
Pusat pemerintahan juga berada di Jakarta, sehingga bayang-bayang gempa besar menjadi lebih disorot oleh masyarakat luas.
Guncangan yang dirasakan oleh warga Jakarta pada 23 Januari lalu menimbulkan kepanikan besar walau pusat gempa berada di 91 km barat daya Lebak Banten.
Bukan tanpa alasan, guncangan yang ditimbulkan gempa ini membuat gedung-gedung tinggi di Jakarta bergoyang kencang.
Merespon kejadian saat itu, ahli geodesi kebumian Institut Teknologi Bandung, Iwan Meilano, kepada Kompas.com saat itu, mengatakan bahwa gempa Banten menandai aktivitas zona tektonik di selatan Jawa yang semakin meningkat.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR