3. Penyakit jantung
Selama mengalami stres, hormon stres adrenalin, kortisol dan noradrenalin dilepaskan dalam tubuh.
Ini menghasilkan peningkatan mendadak pada denyut jantung Moms dan Dads, karena banyak darah dipompa sekaligus tekanan darah meningkat dengan cepat.
Namun, setelah stres hilang maka tubuh kembali normal.
Tetapi jika Moms dan Dads mengalami stres berkepanjangan, ini bisa menyebabkan penyakit jantung, terutama pada perempuan pascamenopause yang memiliki estrogen lebih rendah, dan karena itu lebih rentan terhadap gangguan kardiovaskular.
BACA JUGA: Kerap Dikonsumsi, Waspada Daging Jenis ini yang Memicu Bipolar
4. Diabetes
Beberapa hormon stres seperti kortisol dan epinefrin memicu hati untuk menghasilkan lebih banyak glukosa, sehingga memberi Moms dan Dads energi untuk mengatasi stres.
Tapi kebanyakan, glukosa ini tidak digunakan dan kemudian tubuh menyerap kembali gula darah ini.
Jika stres Moms dan Dads terjadi secara berulang-ulang, gula darah tambahan yang dihasilkan dapat berbahaya bahkan bisa menyebabkan diabetes Tipe 2 pada beberapa orang.
Orang dengan tubuh gemuk dan mereka yang rentan terhadap kadar gula darah tinggi, lebih rentan daripada yang lain.
BACA JUGA: Body Shaming Kerap Terjadi, Eva Celia Geram dan Bagikan Pengalamannya
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Magforwomen.com |
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR