Sapta juga sedari dini mengajari anaknya untuk menunaikan salat tepat waktu.
Jadi, ketika azan berkumandang, Jaya harus meninggalkan aktivitasnya bermain game untuk menjalankan ibadah salat.
"Waktu sholat (azan) game harus ditinggal untuk salat," kata Sapta.
Berbeda dengan remaja pada umunya, ternyata Jaya tidak menyukai media sosial.
"Sosmed Jaya tidak suka. Line hanya untuk komunikasi," tutur Sapta yang merupakan alumnus Departemen Teknik Nuklir UGM.
Jaya bisa menjadi mahasiswa termuda UGM karena beberapa kali mengikuti program percepatan atau akselerasi.
Ia menjalani pendidikan SD selama 5 tahun, SMP 2 tahun, dan SMA 2 tahun.
Source | : | |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR