"Kalau dibiarkan, anak stunting itu kemudian dia dewasa menikah, nanti anaknya juga bisa stunting atau kurang gizi. Maka kita sosialisasikan dan berikan edukasi. Lalu yang harus di garis bawahi jangan lewatkan ASI eksklusif dari 0 hingga 6 bulan," imbuhnya.
BACA JUGA: Hotman Paris Pamer Foto Menyetrika Kala Muda, Sekarang Masih Bisa?
Untuk menangani stunting, dalam waktu dekat ini pemerintah akan membuat program-program konkret.
"Kalau dari sisi program kita akan memperbaiki semua program yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Kemudian program-program yang terkait dengan gizi. Itu akan kita perbaiki," tutur Hidayat Amir, PhD, Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Kemenkeu RI.
"Kita juga akan memperbaiki program-program yang terkait dengan sanitasi dan air bersih" imbuh Hidayat dalam konferensi pers Penanganan Stunting.
BACA JUGA: Posisi Gendong Favorit Zaskia Adya Mecca dapat Membuat Si Kecil Nyaman
Umumnya anak stunting diakibatkan oleh kurang asupan gizi seimbang, tapi ternyata ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi anak stunting, di antaranya yaitu penyebab langsung dan tidak langsung.
"Sebenarnya masalah stunting itu bukan masalah yang tiba-tiba ada. Penyebab langsung adalah makanan. Lalu, faktor tidak langsung seperti tidak tersedia air bersih, tidak tersedia jamban, dan bayi lahir tidak memiliki akte kelahiran," ungkap Meida Octarina MC, Asisten Deputi Ketahanan Gizi.
Pasalnya, lanjut Meida, jika bayi tidak memiliki akte kelahiran hal itu berdampak pada sulitnya mendapat akses kesehatan, khususnya untuk anak yang di atas usia dua tahun masih mengalami stunting.
Yuk, wujudkan Indonesia bebas stunting.
BACA JUGA: Atlet Usia 7 Tahun Tewas Tersengat Ubur-ubur, Kata Terakhirnya:
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR