Nakita.id - Seorang gadis 7 tahun tewas akibat tersengat ubur-ubur di Filipina.
Gadis bernama Gaia Trimarchi ini sedang asyik mencari kerang di sebuah pantai di pulau Sabitang Laya.
Gaia merupakan atlet renang yang telah memenangkan berbagai kompetisi dan medali emas di Italia.
BACA JUGA: Demi Dua Anaknya, Seorang Ayah Nekat Bergaun ke Sekolah untuk Rayakan Hari Ibu
Bahkan namanya disebut-sebut akan menjadi juara Olimpiade di masa depan.
Gaia memiliki ibu yang berasal dari Filipina, sedangkan ayahnya seorang Italia.
Sayangnya, bocah ini meninggal di usia belia karena serangan salah satu hewan paling mematikan di dunia.
Box jellyfish atau ubur-ubur kotak mengandung racun yang menyerang jantung, sistem saraf, dan sel-sel kulit.
Ubur-ubur ini berwarna biru transparan dan pucat sehingga tidak terlalu terlihat di dalam air.
Hewan ini bahkan disebut sebagai silent killer di perairan Indo-Pasifik.
Sebelum meninggal, Gaia sempat mengucapkan kata-kata terakhir pada sang ibu, Manette.
"Aku tidak akan pernah pergi ke pantai lagi...Apa yang terjadi padaku? Mama, tolong aku."
Manette dan keluarga bergegas mencari perahu lokal untuk meminta bantuan.
BACA JUGA: Mendudukkan dan Memotret Bayi di Tengah Rel Kereta Api, Aksi Ibu Ini Dikecam Warganet!
Sayangnya, meskipun penduduk sekitar mengetahui keberadaan ubur-ubur mematikan, tidak ada peralatan pertolongan pertama yang tersedia di kapal.
Gaia dinyatakan meninggal saat tiba di rumah Sakit Kota Caramoan sekitar satu jam setelah terserang alergi yang serius dan agresif.
Hati Manette benar-benar hancur harus menerima kepergian putrinya.
"Putriku benar-benar suka mengumpulkan kulit kerang jadi dia hanya bermain di lautan dangkal," ucap Manette.
BACA JUGA: Si Kecil Susah Tidur? Salah Satu dari Lima Tanda Anak Punya IQ Tinggi!
"Kami semua bingung dan kaget ketika dia tiba-tiba ia menjerit kesakitan. Seorang tukang perahu memberitahuku bahwa ubur-ubur kotak menyengat putriku."
"Tidak ada satupun yang memiliki pertolongan pertama di tempat itu, bahkan pemandu wisata. Mereka bahkan menyalahkan kami karena tidak membawa cuka."
Manette juga menceritakan bahwa paha putrinya berubah violet saat mereka berlari ke arah pantai.
Gadis kecilnya panik dan menjerit kesakitan saat Manette berusaha mengeluarkan duri yang meracuninya.
Selain tidak ada peralatan pertolongan pertama, rumah sakit yang terdekat dengan pantai harus ditempuh selama 40 menit perjalanan.
Itupun harus menggunakan 2 alat transportasi, sepeda motor dan perahu.
BACA JUGA: Kesal Sang Istri Terus Minta Uang, Pria Ini Nekat Pura-pura Mati!
Sang ibu dan keluarganya benar-benar kecewa dengan pengamanan di sekitar pantai.
Mereka juga menyayangkan mengapa penduduk setempat tidak memperingatkan lebih dahulu jika daerah tersebut rentan dengan ubur-ubur kotak mematikan.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Kunthi Kristyani |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR