Banyaknya laporan yang masuk ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Pobrolinggo membuat Kepala Dispora Probolinggo, Muhammad Maskur memangkil kepala TK yang bersangkutan.
“Itu dari TK Kartika. Kami banyak menerima laporan dari masyarakat tentang itu, jadi langsung dipanggil kepala TK-nya.
Dia beralasan itu murni hiburan, tidak ada tujuan lain. Yang bersangkutan juga bersumpah untuk tidak mengulangi lagi. Karena pakaian karnavalnya menuai kontroversi,” ucap Maskur, melansir Kompas.com.
Sedangkan kepala TK Kartika V-69, Hartatik, menuturkan seperti yang sudah disampaikan oleh Maskur tersebut.
BACA JUGA: Sederet Adegan Paling Kocak di Reality Show Uang Kaget, Penasaran?
"Kami tidak bermaksud apa-apa. Hanya memanfaatkan properti yang ada di gudang sehingga lebih hemat," ujar Hartatik.
Hartatik menambahkan bahwa pakaian serta cadar yang dikenakan dimaksudkan untuk menggambarkan perjuangan Rasulullah untuk meningkatkan iman dan takwa.
Atas kontroversialnya kostum tersebut, pihaknya pun meminta maaf kepada publik.
"Kami minta maaf atas ketidaknyamanan ini," sambung Hartatik.
Di sisi lain, pihak kepolisian sedang mendalami kasus tersebut.
Pasalnya, kernaval yang dimulai dari depan kantor wali kota tersebut tak mengantongi izin.
"Kami akan mendalami kasus ini meski sudah melakukan klarifikasi, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak. Pawai ini tidak berizin. Tapi pada akhirnya kita melakukan pengamanan karena acaranya digelar," ujar Kapolresta Probolinggo, AKBP Alfian Nurizal pada Sabtu (18/8) kemarin.
BACA JUGA: Berita Meninggal Usai Vaksin Kembali Viral, Ini Tanggapan IDAI
Source | : | Kompas.com,tribun |
Penulis | : | Rosiana Chozanah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR