Nakita.id - Sebuah penelitian yang diterbitkan di situs akademis Oxford University Press menemukan bahwa laki-laki yang mengenakan boxer memiliki jumlah sperma lebih tinggi daripada laki-laki yang mengenakan celana dalam biasa, atau biasa disebut di Indonesia dengan celana dalam 'segi tiga'.
Penelitian ini melibatkan 656 pasangan laki-laki dari pasangan yang mencari pengobatan untuk infertilitas atau ketidaksuburan.
Para laki-laki melaporkan sendiri apakah mereka mengenakan celana boxer atau celana dalam lebih sering dalam tiga bulan sebelumnya.
BACA JUGA: Dian Sastro Ajak Anak-anak Nonton Tanding Basket, Tujuannya Keren!
Sampel semen (sperma) dikumpulkan dan dianalisis untuk mencari perbedaan konsentrasi sperma, jumlah sperma, motilitas dan morfologi sperma.
Hasilnya, laki-laki yang melaporkan mengenakan boxer sering memiliki konsentrasi sperma yang lebih tinggi, jumlah sperma yang lebih tinggi dan kualitas kemampuan bergerak yang lebih tinggi, menurut penelitian.
BACA JUGA: Positif Hamil dan Banjir Doa, Raisa Hamish Ucapkan Ini untuk Warganet
"Suhu skrotum tinggi terkait dengan perubahan produksi sperma," kata Lidia Mínguez-Alarcón, seorang ilmuwan penelitian di departemen kesehatan lingkungan di Universitas Harvard dan penulis utama studi tersebut.
Menurut Mayo Clinic, suhu tinggi dapat melemahkan produksi sperma dan mempengaruhi seberapa baik mereka berfungsi.
BACA JUGA: Trik Teror Sabai Ampuh Bikin Ringgo Enggan Pulang Malam, Bisa Ditiru!
Mínguez-Alarcón mengatakan bahwa mengenakan pakaian ketat menempatkan testikel lebih dekat ke seluruh tubuh, membuat mereka lebih hangat dan menghasilkan lebih sedikit sperma.
"Itulah alasan mengapa buah pelir berada di luar tubuh, karena mereka antara 2 dan 3 derajat Celcius lebih dingin," katanya.
BACA JUGA: Andien Aisyah Bersih-bersih Pantai, Lihat yang Ditemukan Mengejutkan!
Meskipun penelitian melihat beberapa faktor yang mungkin memengaruhi kesuburan laki-laki, ada beberapa keterbatasan yang terlihat.
Sebagai permulaan, penelitian tidak menemukan kaitan kausal antara jenis pakaian dalam yang dikenakan seorang laki-laki dan kesuburan; itu hanya menunjukkan korelasi.
Selain itu, semua pria dalam penelitian ini adalah bagian dari pasangan yang memiliki masalah kesuburan, jadi mungkin saja para perempuan memiliki masalah dengan kesuburan.
Akhirnya, karena pria melaporkan jenis pakaian dalam yang paling sering mereka kenakan, mungkin ada "kesalahan pengukuran dan kesalahan klasifikasi jenis pakaian yang dikenakan," tulis para peneliti.
BACA JUGA: Anak Zaskia Mecca Tak Mau Dijemput Selain oleh Baby Sitter, Normalkah?
Studi ini jelas mengarah ke hal yang sering kurang didiskusikan ketika menyangkut kesuburan: laki-laki.
Diperkirakan 15% dari pasangan menghadapi masalah infertilitas, menurut Mayo Clinic, dan infertilitas laki-laki berperan hingga setengah dari kasus-kasus tersebut.
BACA JUGA: Mudah Kok Untuk Membuat Anak Jadi Pantang Menyerah, Giatkan Saja Dia Berolahraga
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR