"Ukuran berat badan dan lingkar pinggang yang lebih besar meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes, dan sindrom metabolik," kata dia.
BACA JUGA:Lakukan 6 Hal Ini Untuk Menyingkirkan Lemak Perut dalam 6 Hari!
Memang banyak sekali metode yang diklaim mampu mengurangi lemak perut, misalnya, minum teh hijau, makan makanan berprotein tinggi, hingga puasa intermiten.
Namun, Piola mengatakan bukti ilmiah mengenai metode tersebut masih kurang.
Sebaliknya, ia menyarankan kita untuk mengurangi lemak di sekitar perut dengan menerapkan diet berbasis bukti yang mendukung kesehatan jantung, seperti diet DASH untuk mengatasi hipertensi, yang dikembangkan oleh National Institute on Aging.
Pola diet seperti ini biasanya menerapkan pola konsumsi yang mengandung banyak biji-bijian, daging tanpa lemak, ikan, buah-buahan dan sayuran, serta susu rendah lemak.
Ia juga menyarankan kita untuk menerapkan pola diet tersebut yang dikombinasikan dengan olahraga teratur.
Dengan konsekuensi kesehatan yang terkait dengan obesitas perut, penelitian tidak akan berhenti di daerah ini," tambahnya.
Menurutnya, profesional kesehatan dan kebugaran harus terus mengikuti perkembangan terbaru dan kritis terhadap bukti penelitian yang diterbitkan oleh rekan sejawat.
BACA JUGA:Ingin Hilangkan Lemak Perut? Yuk, Konsumsi 5 Minuman Alami Ini
"Sebuah riset tunggal, bahkan jika dirancang dengan baik, tidak mendukung perubahan diet atau rekomendasi olahraga," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ingin Atasi Lemak Perut? Coba Terapkan Pola Diet ini..."
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Fita Nofiana |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR