Ingin Kopi Tanpa Gula Tapi Tak Pahit, Ini Cara Mengakalinya, Moms

Nakita.id. –Moms pecinta kopi karena kopi  memang memiliki rasa yang nikmat dan aroma yang semerbak.

Sayangnya baru-baru ini Moms diminta dokter mengurangi gula karena alasan kesehatan.

Moms lantas membayangkan minum kopi tanpa gula. Wah, rasanya tentu pahit.

Jangan kuatir Moms. Untungnya, ada bahan-bahan lain yang bisa Moms campurkan dalam cangkir kopi, tanpa merusak manfaatnya.

Apa saja? Berikut 4 bahan yang membuat rasa kopi makin kaya, melansir Health Tips;

BACA JUGA: Dikenal Sebagai Pembunuh Utama, Kanker Ini Dapat Diatasi Dengan Kopi

1. Bubuk cokelat

Mocha (campuran kopi dan cokelat) adalah pilihan yang banyak ditemukan di kedai-kedai kopi, jadi kenapa tidak coba buat sendiri.

Moms bisa menambahkan 1 sampai 1 1/2 sendok makan bubuk cokelat tanpa gula ke dalam bubuk kopi.

Campurkan semuanya dan tambahkan sedikit krim untuk menambah kekayaan rasanya. 

2. Rempah

Menambahkan sejumput rempah ke dalam bubuk kopi bisa mengubah rasa kopi yang hambar jadi sangat kaya.

Pilihlah rempah-rempah yang akan menajamkan rasa seperti kayu manis, pala, lavender, dan lainnya.

Mencoba berbagai jenis rempah bisa membuat sesi ngopi Moms jadi lebih menyenangkan.

Cukup tambahkan 1/4 sendok teh rempah pilihan ke dalam bubuk kopi sebelum diracik.

BACA JUGA: Ada-ada Saja, Tren Konsumsi Pil Glitter Agar Feses Berkilauan!

Asal Moms tahu, kebiasaan minum kopi mungkin memiliki lebih banyak manfaat daripada Moms bayangkan!

Tidak hanya membangunkan Moms saat fajar menyingsing, tapi juga memengaruhi Moms secara positif baik secara fisik maupun mental.

Ahli gizi Maria Baghdoyan menjelaskan manfaat konsumsi moderatnya (setara dengan sekitar 1-3  gelas sehari) terhadap kesehatan mental dan fisik kita. Ini fakta-faktanya;

KOPI DAN KESEHATAN

Kopi menjadi salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi dan populer di dunia, secara alami kaya akan antioksidan yang membantu melindungi sel tubuh dari molekul berbahaya. 

Ilmu pengetahuan saat ini menunjukkan bahwa ada banyak manfaat kesehatan untuk mengonsumsi kopi secukupnya dan mungkin ada komponen yang terbatas pada asupan kopi yang akan memberi kontribusi pada manfaat ini.

BACA JUGA: Bisnis Sewa Pelukan, Taktik Hilangkan Kesedihan Agar Tak Jadi Depresi

 MIKRONUTRIEN

Kopi hitam mengandung beberapa mikronutrien, terutama Kalium, Magnesium dan Niacin dan memiliki tingkat sodium rendah dan hampir bebas kalori (2 Kkal per 100 ml).

KAFEIN

Kopi dikenal luas karena kandungan kafeinnya. Stimulan sistem saraf pusat ringan ini juga telah terbukti berkontribusi untuk mengurangi kemungkinan terkena penyakit Alzheimer. 

Kafein ditemukan secara alami di sekitar 60 jenis tanaman dimana biji kakao, kacang kola, daun teh dan biji kopi paling terkenal.

Kopi membantu Moms bekerja, belajar dan berolahraga dengan lebih baik.

Mungkin salah satu mitos yang paling umum melekat pada konsumsi kopi adalah efek kafein terhadap kesehatan.

Bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa asupan kafein dapat memberikan beberapa manfaat yang terkait dengan kinerja mental dan fisik.

Kafein dalam kopi membantu memulihkan dan menjaga kewaspadaan, meningkatkan kinerja dan konsentrasi mental, meningkatkan mood, dan memfasilitasi produktivitas di kalangan pekerja dan siswa. 

Selain itu, juga meningkatkan energi untuk kinerja olah raga yang lebih baik pada atlet dan juga dapat mengurangi nyeri otot pasca latihan dan rasa lelah selama menit-menit terakhir masa kerja.

BACA JUGA: Ini Tipe Orangtua yang Anaknya Gampang Dibully, Moms Termasuk?

Penting juga untuk memperhatikan kandungan kafein dalam sumber selain kopi, seperti minuman ringan, teh, minuman energi atau coklat gelap.

POLIFENOL

Kopi secara alami mengandung berbagai senyawa fenolik yang menampilkan sifat antioksidan yang membantu melindungi tubuh dari kerusakan selnya. 

Polifenol dapat berkontribusi untuk melindungi tubuh Moms dari risiko diabetes tipe 2 hingga 20-25%, penyakit jantung, kanker dan penuaan dini.

HIDRASI

Studi menunjukkan bahwa konsumsi minuman yang mengandung kafein, sebagai bagian dari gaya hidup normal, tidak menyebabkan kehilangan cairan berlebih dan tidak memiliki efek buruk pada hidrasi. (*)

 

PROMOTED CONTENT