Konsumsi dalam jumlah besar atau terus menerus menyebabkan pengeluaran mediator-mediator inflamasi (radang) yang menyebabkan peradangan pada hati, apoptosis (kematian) sel-sel hati, dan selanjutnya fibrosis pada jaringan hati.
BACAJUGA: Sibuk Bermain Ponsel, Seorang Perempuan Tak Sadar Bayinya Tenggelam di Dasar Kolam
3. Penyuka obat-oabatan atau pecandu drugs
Ingat, obat adalah racun. Obat yang diminum akan mampir di hati. Jadi bisa kita bayangkan jika kita mengonsumsi obat tanpa aturan, hati kita akan rusak!
Pecandu drugs, sudah tentu sangat berpotensi mengalami penyakit liver.
Tapi mereka yang dikit-dikit minum obat pun mempunyai risiko yang sama. Misal, batuk langsung minum obat, apalagi tanpa mengindahkan dosis yang telah diatur.
Adapun obat-obatan umum yang bisa membuat pengonsumsinya terjangkit penyakit liver antara lain; kodein (obat batuk), kortikosteroid (obat anti radang), tetrasiklin (antibiotik), dan diazepam (obat penenang).
BACA JUGA: Resmi Berhijab, Penampilan Baru Asri Welas Tuai Pujian Warganet!
Beberapa obat yang dijual bebas juga juga bersifat racun bagi hati apabila dikonsumsi dalam jumlah besar, seperti parasetamol, aspirin atau abat-obat analgesik anti inflamasi lain, dan obat anti kolesterol.
Selain obat-obatan, suplemen pun tidak bisa dikonsumsi secara sembarangan, karena sebagian suplemen dapat merusak liver.
Sebagian besar obat herbal tidak diuji melalui uji klinis yang memadai seperti halnya obat-obat paten sehingga tidak bisa dipastikan keamanannya terhadap liver apabila dikonsumsi secara terus menerus.
4. Kerap lupa atau mengabaikan air putih
Air putih dikenal memiliki banyak manfaat dalam tubuh. Contohnya, bila kekurangan air putih, maka kinerja liver akan berat.
BACA JUGA: Wah, Seorang Ibu Mengklaim Barang Rumah Tangga Ini Bisa Bikin Hamil!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | nakita,grid.id,intisari |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR