Nakita.id - Berbagai praktik kejam orangtua semakin marak dan membuat banyak pihak tak bisa menolerir alasannya.
Belum lama, terkuak aksi penyekapan seorang gadis sejak 15 tahun silam di sebuah batu, yang dilakukan seorang dukun yang juga tetangganya sendiri.
Belum lagi kasus anak kembar yang dikurung oleh saudaranya di kandang.
BACA JUGA: Kejam! Balita Kembar Dikurung Dalam Kandang dan Digembok Rantai Oleh Orangtuanya Sendiri
Menilik ke belakang, ada kasus yang tak kalah kejamnya dengan yang terjadi di era moderen ini.
Kembali ke tahun 1980, publik Portugal dikejutkan oleh kasus yang dialami oleh Maria Isabel Quaresma Dos Santos, gadis 9 tahun yang menghabiskan seluruh masa kecilnya di kandang ayam.
Dirampas kebebasan berkomunikasinya, tak mendapat kasih sayang semestinya, dan hanya tumbuh bersama ayam-ayam hingga membuat perilakunya berubah. Isabel lantas dikenal sebagai 'Gadis Ayam'.
BACA JUGA: Kejam! Tega Bunuh Pasangannya yang Sedang Hamil 3 Bulan, Alasannya Tidak Logis
Dikutip dari laman Odditycentral.com, merujuk pada sebuah artikel yang diterbitkan surat kabar Diano de Noticias tahun 1980, Isabel lahir pada 6 Juli 1970 di sebuah peternakan di Tabua, Distrik Coimbra, Portugal.
Saat umurnya masih satu tahun, oleh ibunya yang seorang dokter, Isabel didiagnosis menderita masalah mental yang berat membuatnya tak dianggap oleh keluarganya sendiri dan dikurung dalam kandang.
Isabel kemudian menghabiskan 8 tahun hidupnya di tempat itu.
BACA JUGA: Awasi Putranya Belajar, Ardi Bakrie Sebut Nia Ramadhani 'Bu Guru Galak'!
Ia ditemani ayam, bertahan hidup pun dengan makanan yang sama dengan temannya itu, memakan biji-bijian, dan sisa makanan apa pun yang diberikan keluarganya.
Yang lebih menyedihkan adalah, saudara-saudara lelaki Isabel merasakan hidup seperti manusia normal.
Mereka tidur di rumah, pergi ke sekolah, dan berinteraksi dengan teman-temannya.
Sampai akhirnya, orang-orang di Tabua tahu tentang kondisi Isabel, tapi tidak satu pun dari mereka yang mengecam keluarga itu atau bahkan melaporkannya pada pihak berwenang.
Tabua hanya pedesaan kecil pada masa itu, kebanyakan penduduk lebih fokus serta sibuk bekerja di ladang daripada terlibat urusan tetangganya.
BACA JUGA: Wah, Teknik Ini Ternyata Bisa Buat Persalinan Tak Terasa Sakit
Meski begitu, tahun 1976 Isabel pernah memiliki kesempatan untuk melarikan diri dari penjara tak manusiawi itu saat bibinya memrotes perlakuan keluarga Isabel dan mendesak mereka untuk memeriksakan anaknya ke dokter.
Dokter di Coimbra pun mendiagnosis Isabel memiliki gangguan mental parah dan menyarankan untuk dirawat di rumah sakit guna rehabilitasi.
Tapi percuma, tidak ada rumah sakit yang mau menerima Isabel, sang bibi pun harus membawanya kembali ke kandang.
BACA JUGA: Unggah Tagar Halal dan Diberitakan Menikah, Kartika Putri Tulis Klarifikasi
Titik terang muncul pada tahun 1980 ketika Mara Bichao teknisi radiologi di Rumah Sakit Torres Vedras, mengungkap kasus gadis itu ke media.
Bichao tahu kondisi Isabel dari rekannya di rumah sakit dan ingin membantunya.
Ia kemudian membawa gadis itu tinggal di rumahnya selama 15 hari, lalu menghubungi wartawan ibukota untuk mengabarkan kondisi Isabel dan dampak terhadap fisik dan mentalnya, berharap untuk meningkatkan kesadaran atas kasus seperti itu.
"Sulit membayangkan siapa pun dapat bertahan hidup dalam kondisi yang dialami anak ini selama bertahun-tahun.
Tetapi yang lebih mengejutkan adalah kasusnya telah dikecam empat tahun lalu tanpa institusi yang mengambil langkah yang diperlukan untuk menyelesaikannya," tulis Maria Catarina, seorang jurnalis dari Lisbon.
Manuela Eanes, ibu negara Portugal waktu itu memainkan peran besar mengatur agar Isabel ibawa ke pusat rehabilitasi di Lisbon.
Dokter di sana dikejutkan oleh perilaku binatangnya dan cacat mental yang parah.
BACA JUGA: Hilang 15 Tahun, Perempuan Ditemukan Disekap di Gua dan Telah Dihamili 6 Kali Oleh Dukun
Surat kabar Portugis Expresso melaporkan, meskipun 'sangat sedih' dan takut, Isabel bahkan tidak dapat menangis.
Menangis adalah bentuk komunikasi pertama antara manusia, dan dia hampir tidak pernah berhubungan dengan manusia selama masa kecilnya.
Isabel bahkan menirukan perilaku ayam. Mengambil langkah kecil dan terus menggerakkan lengannya, seolah-olah mereka adalah sayap.
Dia tidak berbicara dan hanya mengeluarkan suara untuk mengekspresikan dirinya.
BACA JUGA: Bayinya Berusia 4 Hari, Ini Potret Caca Tengker Pascamelahirkan
Gadis itu juga menunjukkan masalah pertumbuhan yang parah karena hanya diberi makanan ayam, dan meski waktu itu umurnya 10 tahun tapi otaknya seperti anak usia 2 tahun.
Satu dasawarsa kemudian, Maria Isabel Quaresma Dos Santos masih menunjukkan gerakan dan karakteristik perilaku dari tempat dia dibesarkan.
Surat kabar Expresso melaporkan, gadis kecil itu kini telah berusia 48 tahun dan selama 16 tahun terakhir tinggal di fasilitas medis di Fatima.
Penyelidikan Expresso juga mengungkapkan, apa yang diceritakan surat kabar yang terbit tahun 1980 tentang kondisi Isabel terlalu berlebihan.
Menurut Expresso Isabel yang memang menderita gangguan mental yang parah karena kurangnya kontak dan kasih sayang manusia, dan berperilaku seperti ayam bukan karena meniru ayam melainkan hanya bentuk pengekspresian dirinya saja.
Tidak ada kabar rinci tentang kondisi Isabel saat ini, institusi tempatnya dirawat hanya mengatakan Isabel baik-baik saja.
BACA JUGA: Kejam, Gadis Diperkosa Kepala Sekolah, 2 Guru dan 15 Temannya
Sementara pengasuh yang telah 22 tahun merawat Isabel, tidak mengizinkan siapa pun memotretnya.
Ia juga bahkan menolak permintaan dari para ilmuwan Portugal dan asing yang ingin mempelajarinya.
(Artikel ini pernah tayang di Intisari-Online dengan judul Isabel, Si Gadis Ayam yang Dikurung Ibunya dalam Kandang Sejak Bayi)
Source | : | intisari |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR