Untuk mengobati disfungsi ereksi, menurut Nugroho ada tiga lini yang dapat dilakukan oleh dokter kepada pasiennya.
BACA JUGA: Ternyata, Hal Ini Bisa Memicu Terjadinya Mimpi Basah Pada Orang Dewasa
"Dokter ini semuanya punya SOP punya aturan tidak bisa langsung ngawur, harus urut dari lini 1 sampai ke 3," ujarnya saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.
Lini pertama dalam pengobatan disfungsi ereksi yaitu meliputi pemberian PDE-5 inhibitors (sildenafil, tadalafil, vardenafil) dan vakum.
"Dokter wajib memberika PDE-5 inhibitors, yaitu obat yang terkenal dengan erectogenic. Untuk pasien yang diperbolehkan mendapat obat ini adalah pria yang memiliki tekanan darah rendah atau pria yang sedang mengonsumsi obat pelebar pembuluh darah," jelas Nugroho.
Nugroho melanjutkan, hal itu dikarenakan prinsip kerja PDE-5 menyebabkan pembuluh darah melebar yang konsekuensinya akan membuat tekanan darah turun.
BACA JUGA: Si Kecil Mulai Bisa Tengkurap? Jangan Khawatir, Ikuti Saran Dokter Reisa Agar Tetap Aman
Selain memberikan PDE-5, pada lini pertama pun boleh ditambah dengan melakukan vakum yang dipasang di penis menggunakan alat khusus yaitu penjepit vena.
"Tetapi di lini satu ini ada lagi, dokter wajib mencari penyebabnya. Misalnya pasien ini punya gaya hidup yang buruk seperti perokok. Mungkin juga pasien ini gemuk, makanya harus memperbaiki gaya hidup. Lalu, pasien juga ga pernah istirahat, ga tidur," ungkap Nugroho beberapa waktu lalu.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Finna Prima Handayani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR