Nakita.id - Istilah "kecanduan seks" sering kali kita dengar, hal itu merujuk pada seseorang yang selalu ingin melakukan hubungan intim setiap waktu, tapi benarkah begitu?
Kompas.com melansir bahwa pengertian dari "kecanduan seks" yang beredar di masyarakat selama ini ternyata salah.
Psikolog Klinik Angsamerah, Inez Kristanti mengatakan bahwa orang Indonesia masih sering salah dalam mengartikan istilah "kecanduan seks".
"Sering orang Indonesia salah kaprah terkait istilah-istilah yang digunakan.
Memang ada yang betul kecanduan seks, tapi tidak sebanyak itu," tutur Inez.
Beberapa pasiennya yang merupakan pasangan suami-istri kerap datang ke kliniknya dan mengaku bahwa pasangan mereka mengalami kecanduan seks.
Padahal, belakangan ditemukan bahwa hanya ekspektasi dan perspektif antar pasangan saja yang berbeda.
Baca Juga : Habib Usman Tegaskan Tak Ingin Poligami Setelah Nikahi Kartika Putri, Ini Buktinya!
"Ekspektasi suami dan istri dalam berhubungan intim berbeda.
Misal, suami ekspektasinya sekian sering, dan si istri sebaliknya," jelas Inez.
Hal ini menyebabkan, suami terlihat kecanduan seks di mata istri, dan istri terlihat tidak punya gairah seksual di mata suami.
Inez membagi kategori kecanduan seks menjadi dua.
Baca Juga : Tak Diduga, 5 Makanan Ini Bisa Atasi Sembelit, Salah Satunya Popcorn!
Pertama, jika perilaku tersebut sudah mengganggu dan merugikan diri sendiri.
Kedua, jika perilaku tersebut telah mengganggu orang lain.
"Misal, libido tinggi itu membuat pasangan merasa tertekan atau terkena kekerasan seksual.
Kalau begitu, dibutuhkan penanganan psikologis," kata Inez.
Baca Juga : Selamat! Anak Kedua Happy Salma Lahir, Ini Nama Dan Paras Tampannya!
Seorang psikolog dan juga penulis buku, Tina Tessina, Ph.D menjelaskan bahwa orang bisa dikategorikan mengidap kecanduan seks apabila menunjukkan tanda-tanda berikut:
1. Aktivitas seks mendominasi kehidupan seseorang dan berujung merugikan orang lain.
2. Orang tersebut menonton film porno, terlibat prostitusi, melakukan phone sex dan computer sex.
Baca Juga : Faldy Albar Meninggal Karena Liver, Waspadai Dosis Parasetamol!
3. Orang tersebut sering bermasturbasi.
4. Orang tersebut berselingkuh dan melakukan hubungan intim dengan selain pasangan mereka.
5. Dalam kasus ekstrim, orang tersebut bisa melakukan tindak kriminal seperti memperkosa, menguntit atau pelecehan seksual.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Source | : | kompas,Everyday Health |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR