Nakita.id - Saat menyayangi pasangan, wajar jika semua orang akan berusaha melakukan yang terbaik salah satunya bersikap protektif bahkan posesif.
Namun, jika kadar sikap tersebut berlebihan tentu akan berdampak negatif bagi hubungan bahkan diri sendiri.
Jika protektif adalah sikap melindungi, berbeda dengan posesif yang cenderung memiliki rasa ingin 'memiliki' terhadap sesuatu.
Misalnya dengan sering berkata, “Kita harus terus bersama selamanya”, saat bersama teman, keluarga atau teman kerja ada pasangan yang berkata, “Kamu terlalu banyak menghabiskan waktu dengan keluarga. Apa gunanya kita bersama?” atau, “Kenapa kamu harus pergi bekerja keluar kota? Itu membuatku kesal”.
Sebaiknya hal seperti ini diwaspadai, karena tak menutup kemungkinan mengarah pada pernyataan yang semakin kasar bahkan bernada mengancam.
Jika berlarut-larut, hubungan akan jauh dari rasa nyaman dan akan membuat semua pihak merasa tertekan.
Baca Juga : Ini Dia Kebiasaan Menjengkelkan Setiap Zodiak, Ikut Merasakan?
Timbulnya sikap posesif bisa disebabkan beragam hal, misalnya saat seseorang terlalu mengandalkan orang lain daripada dirinya sendiri, terlalu mengharapkan untuk dicintai dan harus selalu dianggap penting.
Kurangnya cinta dan kepercayaan pada diri sendiri juga bisa membuat seseorang akan tumbuh menjadi pribadi posesif.
Jangan dianggap sepele, seperi ini tanda-tanda jika seseorang bersikap posesif terhadap orang yang dicintainya.
- Sering stalking akun media sosial mulai dari Facebook, Twitter, Whatsapp, Instagram, bahkan memeriksa daftar panggilan yang masuk setiap harinya.
- Selalu memantau saat pasangan sedang beinteraksi dengan lawan jenis.
Bahkan, orang yang posesif akan mencoba mencari beragam alasan untuk bertengkar dan mencari masalah yang sebenarnya tidak perlu diributkan.
Baca Juga : Siwon Super Junior Unggah Momen Kurang Menyenangkan di Indonesia, Ada Apa?
- Memaksa pasangan memutuskan silaturahmi dengan teman lawan jenis.
- Selalu ingin bersama terus menerus dan selalu memeriksa keberadaan pasangan dimana pun dan kapan pun.
- Stalking akun media sosial teman-teman dari pasangan karena kecurigaan akan menemukan sesuatu yang salah
- Memaksa pasangan untuk tidak pergi kemana pun dan membatalkan rencana yang sebenarnya telah lama dibuat.
- Menjadikan pasangan sebagai pusat segalanya namun di sisi lain pasangan tidak memiliki ruang untuk teman-teman, keluarga, bahkan kehidupan pribadi.
Posesif yang berlebihan juga tak menutup kemungkinan akan mengarah pada kekerasan verbal dan fisik.
Baca Juga : Mudah dan Murah, Tubuh Kebal Virus Berbahaya dengan 3 Bahan Alami Ini
Jika Moms atau Dads sering melakukan satu atau bahkan beberapa kebiasaan di atas, maka tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter atau terapis.
Disebakan, orang yang posesif berlebihan memungkinkan memiliki gangguan kepribadian ambang atau BPD (Borderline Personality Disorder).
Biasanya, orang yang menderita BPD cenderung tidak dapat mengendalikan emosi mereka, lebih gampang cemburu, posesif bahkan hiperaktif.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Times of India |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR