Nakita.id - Moms, sudah menjadi rahasia umum bisa produk-produk bayi dari mulai sabun sampo, skin care sampai barang-barang yang digunakan bayi, mengandung bahan kimia.
Menurut sebuah survei yang dilakukan Environmental Working Group, seorang bayi terkena 27 bahan kimia setiap harinya dari produk perawatan yang digunakan.
Padahal bahan kimia tersebut bila bersentuhan dengan kulit dalam waktu yang lama, akan berbahaya bagi tubuh Si Kecil, apalagi bila ia memiliki kulit yang sensitif.
Baca Juga : Menghadapi Bayi Rewel Ala Chynthia Riza, Kuncinya Ibu Jangan Panik!
Dalam acara Peluncuran Young Living Seedlings, Rabu (5/9/2018) di Jakarta Selatan, seorang Training Manager Young Living Indonesia bernama Lysa Lenny, menjelaskan apa saja bahan kimia yang sebaiknya dihindari untuk kulit bayi.
"Bahan kimia ini seiring dengan berjalannya waktu mulai terakumulasi atau terkumpul dalam tubuh, mereka bisa membahayakan tubuh" ungkap Lysa.
Berikut diantaranya:
Baca Juga : Kiat Agar Program Bayi Tabung Berhasil Ala Caca Tengker, Simak Yuk!
Synthetic Fragrance
Mencari lotion yang harum pasti menjadi pilihan Moms. Tetapi, pengharum dapat mengakibatkan alergi dan iritasi kulit.
Wanginya yang enak juga menutupi berbagai bahan kimia lain yang terkandung dalam produk.
Parabens
Digunakan sebagai pengawet. Dalam produk biasanya ditulis dengan asam benzoat atau propil ester.
Baca Juga : 3 Manfaat Utama Penerapan Transformasi Digital di Rumah Sakit
"Paraben dan phthalates yang biasa digunakan sebagai pengawet bila terakumulasi dalam tubuh ia akan mengganggu endokrin, atau sistem untuk hormonal," ungkap Lysa.
Parabens dapat menyebabkan masalah iritasi kulit dan kanker. Bila Si Kecil diketahui memiliki kulit sensitif, sangat tidak dianjurkan menggunakan produk dengan bahan paraben.
Moms juga perlu berhati-hati sebab para peneliti telah menemukan dua bahan ini terkandung dalam produk pengharum.
Baca Juga : 10 Hal Ini Paling Dibenci Janin Dalam Kandungan, Jangan Lakukan!
Phthalates
Bahan phthalates sering dikaitkan dengan gangguan endokrin yang dapat menyebabkan masalah reproduksi.
Ia juga bekerja sebagai bahan pengawet. Nama lain yang perlu diingat yaitu, diethylhexyl phthalate, dibutyl phthalate, demethyl phthalate, atau diethyl phthalate.
Baca Juga : Berada di Kasir, Si Kecil Salma Tunjukan Tingkah Laku yang Menggemaskan
1,4-dioxane, ethylated Surfactants
Bahan kimia dalam produk bayi ini biasanya tidak tercantum dalam label.
Namun, produk ini biasa terdapat di dalam produk sabun.
Untuk menghindarinya, jangan menggunakan produk yang mengandung sodium laureth sulfate, senyawa PEG dan bahan kimia yang terdaftar sebagai xynol, ceteareth, dan oleth.
Baca Juga : Positif Hamil, Tya Ariestya Berikan Alasan Mengapa Pakai Kursi Roda
Atau cara mudah untuk mengingatnya ialah, jauhi bahan kimia yang mengandung huruf 'eth' 'PEG'.
Proplyne glycol
Bahan kimia berbasis minyak bumi yang ditemukan dalam tisu bayi dan digunakan untuk menyerap cairan dan menjaga tingkat kelembapan.
Mineral Oil
Mineral oil bertindak sebagai penghalang pada kulit, sehingga tidak memungkinkan kulit untuk bernapas atau mengeluarkan racun.
"Mineral oil banyak digunakan dalam produk bayi seperti baby oil, tapi tidak menyenangkan karena kulit yang bersifat sekresi, tidak dapat mengeluarkan racun secara maksimal," kata Lysa.
Baca Juga : Ini Cara Tepat Merawat Kulit Bayi yang Sensitif Menurut Ahli
Triclosan
Apapun yang diberi label sebagai 'antibakteri' kemungkinan mengandung triclosan, yang merupakan pengganggu endokrin dan berbahaya bagi lingkungan.
Bisphenol-A (BPA)
Bahan yang mengganggu hormon dan dapat menyebabkan kerusakan pada otak, sistem produksi, jantung dan hati.
Baca Juga : Mau Berenergi dan Tidak Lemas Seharian? Ini Jenis Sarapan yang Tepat
SLS & SLES
Umumnya ditemukan dalam produk perawatan pribadi, dan inilah yang menyebabkan produk-produk sintetis tersebut berbusa.
Talc
Sebuah bubuk mineral yang ditambahkan ke bedak bayi sebagai agen pengering, tetapi dikenal sebagai penyebab iritasi paru-paru dan mungkin karsinogenik. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR