Tetapi, banyak pasangan yang merasa menyerah di titik ini. Merasa tak memiliki cinta membuat mereka memutuskan hubungan pernikahan tanpa memikirkan banyak hal yang sebenarnya bias membuat rumah tangganya bertahan.
Berbagai usaha sebenarnya bisa dilakukan tiap pasangan yang menjalani pernikahan tanpa cinta, di antaranya kembali mengenal pasangan satu sama lain, mengubah kebiasaan rumah tangga, mencoba hal-hal baru dalam rumah tangga dengan mengarah ke aktivitas bahagia, dan lain sebagainya.
Bukan tidak mungkin, rasa dan benih cinta mulai tumbuh.
Ditambah dengan adanya anak-anak yang akan membuat suami-istri mempertimbangkan banyak keputusannya untuk berpisah.
Tetapi, bagaimana bila pernikahannya sudah tak bisa benar-benar dipertahankan karena berbagai hal?
Pernikahan dibangun tak selamanya dengan dasar rasa cinta.
Ada beberapa pasangan, bahkan sebagian, menikah dengan pasangannya karena situasi eksternal, seperti keinginan keluarga, paksaan, atau bahkan usia yang membuatnya mau tak mau harus menikah.
Baca Juga : Ini Yang Terjadi Pada Organ Intim Jika Moms Jarang Dibelai Suami!
Bagaimana bila pernikahan bermula dari fenomena tersebut?
Situasi dan loncatan awal itulah yang bahaya.
Pernikahan yang berjalan karena adanya situasi eksternal atau ‘keterpaksaan’, bukan tak mungkin bertahan dan juga berjalan harmonis.
Tetapi juga bisa menuju ke jurang bahaya bagi pernikahan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Time,theguardian.com,psychology today,nakita.id,Bussines Insider |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR