Saat bertengkar tentu emosi tidak dapat terkontrol lagi karena tak ada satupun yang mau mengalah, anak akan melihat bahwa orangtuanya tidak lagi saling menyayangi, bahkan tidak menutup kemungkinan anak akan mencari figur lain yang dapat dijadikan panutan.
2. Anak menjadi tertutup dan sungkan untuk dekat dengan orangtua
Jika si kecil sudah terpapar amarah orangtua yang bertengkar sejak kecil, anak akan cenderung tertutup dan enggan untuk terbuka dengan orangtuanya.
3. Anak cenderung tidak peduli terhadap aturan orangtua
Sejatinya orangtua harus menjadi panutan bagi anak, sebab setiap orangtua tentu ingin anak menuruti ajaran yang sudah diterapkan di rumah.
Namun apa jadinya jika anak melihat orangtuanya saling memaki dan berkata kasar kala bertengkar dihadapannya?
Akibatnya, anak akan tidak peduli dengan aturan yang sudah dibuat oleh orangtua namun malah dilanggar.
4. Anak tidak betah di rumah, risiko terbesar adalah mencari hiburan atau pelampiasan di luar rumah
Baca Juga : Stres Saat Hamil, Hati-hati Memengaruhi Bayi dalam Kandungan
Seharusnya rumah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk anak melakukan segala kegiatan. Namun jika pertengkaran orangtua terus terjadi tentu anak akan mencari aktivitas di luar rumah, anak akan lebih senang berada di luar rumah untuk mencari ketenangan.
5. Berisiko memunculkan trauma yang mengakibatkan anak enggan menikah ketika dewasa
Tak main-main, banyak penelitian membuktikan, anak yang terbiasa menyaksikan orangtua bertengkar setiap hari akan mengalami trauma.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Time,theguardian.com,psychology today,nakita.id,Bussines Insider |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR