Virus ini menyebar diduga akibat dibawa oleh anak yang datang dari daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) ke Banjarbaru.
"Kan di pondok pesantren banyak santri yang asalnya dari hulu sungai mereka pulang ke hulu sungai terjangkit di sana dan menyebarkan virus ke pondok.
Karena di pesantren itu santri selalu terkumpul," jelas Agus kepada Banjarmasinpost.co.id.
Baca Juga : Kenapa Buah Manggis Jadi Rebutan Atlet Asian Games 2018? Ternyata Ini Alasannya!
Tanjung Tabalong menjadi salah satu daerah yang saat ini sudah ditetapkan menjadi KLB Rubella.
Diketahui saat ini virus campak rubella di Banjarbaru masih terjangkit ke perempuan. "Kalau laki-laki belum ada kasusnya," imbuh Agus.
Baca Juga : Indra Herlambang Foto Bareng Aprilia Manganang, Mirip Mungkin Jodoh?
Sebenarnya ada satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegak penyakit ini, yaitu dengan imunisasi MR. Melansir dari megapolitan.kompas.com, imunisasi MR dapat mencegah cacat bawaan pada bayi akibat rubella.
Apalagi, sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan rubella.
"Kan itu untuk mencegah cacat dari lahir. Tandanya sih cuma ringan, tapi nanti efeknya ke bayinya," kata Koesmedi.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,Banjarmasin Post |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR