Nakita.id - Sebanyak 49 orang santriwati di dua pasantren di Kota Banjarbaru positif terserang campak rubella.
Seluruh penderita campak rubella tersebut diketahui adalah perempuan. Akibatnya, mereka terpaksa di karantina.
Baca Juga : Tak Ada Obatnya, 5 Kebiasaan Ini Penyebab Campak dan Rubella Pada Anak
Saat ini mereka tidak boleh melakukan aktivitas sekolah. Agar tak menularkan penyakitnya, mereka seperti "diasingkan" dengan tak boleh bertemu teman-temannya di sekolah.
Baca Juga : Beredar Meme di Whatsapp, Honor Volunteer Asian Games 2018 Nunggak?
Menurut Kadinkes Kota Banjarbaru, Agus Widjaja, campak rubella menyebar melalui udara sehingga penderita harus mengurung diri sendiri di rumah atau kamar agar tak menjangkit kepada orang lain.
"Semua yang di pesantren yang terserang rubella sudah diobati dan sudah dilakukan karantina," ujarnya saat ditemui di Balai Kota Banjarbaru, Rabu (05/09/2018), seperti dikutip dari Banjarmasin Post.
Agus pun menambahkan bahwa penyakit rubella yang menyerang para santriwati tersebut tak disebabkan oleh virus karena masalah kebersihan.
Virus ini menyebar diduga akibat dibawa oleh anak yang datang dari daerah yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) ke Banjarbaru.
"Kan di pondok pesantren banyak santri yang asalnya dari hulu sungai mereka pulang ke hulu sungai terjangkit di sana dan menyebarkan virus ke pondok.
Karena di pesantren itu santri selalu terkumpul," jelas Agus kepada Banjarmasinpost.co.id.
Baca Juga : Kenapa Buah Manggis Jadi Rebutan Atlet Asian Games 2018? Ternyata Ini Alasannya!
Tanjung Tabalong menjadi salah satu daerah yang saat ini sudah ditetapkan menjadi KLB Rubella.
Diketahui saat ini virus campak rubella di Banjarbaru masih terjangkit ke perempuan. "Kalau laki-laki belum ada kasusnya," imbuh Agus.
Baca Juga : Indra Herlambang Foto Bareng Aprilia Manganang, Mirip Mungkin Jodoh?
Sebenarnya ada satu hal yang bisa dilakukan untuk mencegak penyakit ini, yaitu dengan imunisasi MR. Melansir dari megapolitan.kompas.com, imunisasi MR dapat mencegah cacat bawaan pada bayi akibat rubella.
Apalagi, sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan rubella.
"Kan itu untuk mencegah cacat dari lahir. Tandanya sih cuma ringan, tapi nanti efeknya ke bayinya," kata Koesmedi.
Menurut Koesmedi, petugas Dinas Kesehatan DKI Jakarta secara aktif melakukan penyuluhan dengan mendatangi berbagai tempat, mulai dari pasar hingga tempat hiburan, agar orangtua mengizinkan anaknya diimunisasi MR.
Cara mendapatkan imunisasi MR sangat mudah, yaitu dengan hanya pergi ke puskesmas dan meminta petugas untuk imunisasi.
Selain puskesmas, Dinas Kesehatan juga melayani imunisasi MR di sekolah, apartemen-apartemen, dan rusun-rusun.
Baca Juga : Istri Roy Suryo Jadi Sorotan, Begini Gaya Hidup dan Lingkup Arisannya!
Koesmedi menjelaskan, imunisasi MR penting diberikan kepada anak untuk memutus transmisi penularan penyakit campak dan rubella.
Jadi, yuk Moms segera lakukan imunisasi, agar tercegah dari penyakit ini. (*)
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,Banjarmasin Post |
Penulis | : | Salmaa Awwaabiin |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR