Mulai memperhitungkan perilaku sekarang demi tercapainya masa depan merupakan suatu hal yang dilakukan orang pada umumnya.
Seperti misalnya dalam hubungan, tentu ada beberapa titik dimana setiap pasangan mendiskusikan mengenai masa depan yang ingin dicapai.
Untuk pasangan yang belum menikah, memiliki rencana untuk meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan merupakan bukti cinta.
Namun, setelah menjejakkan kaki ke ikatan pernikahan, mendiskusikan masa depan bersama pasangan juga merupakan sebuah keharusan.
Mulai dari mendiskusikan karir, keuangan, rencana pendidikan anak-anak, asuransi kesehatan, hingga lain sebagainya merupakan hal yang harus didiskusikan.
Pasangan yang seolah bekerja sendiri dan tidak mendengarkan pendapat dari pasangan merupakan bahwa ia tidak menghargai pasangannya.
Menurut Danielle Sepulveres, seseorang yang tidak mau pasangannya ikut andil dalam merencanakan masa depannya merupakan bukti bahwa ia benar-benar tidak melihat pasangan sebagai bagian dari dirinya.
“Seseorang yang tidak membawa anda untuk mempertimbangkan rencana masa depan, itu merupakan hal yang buruk dalam hubungan,” ujar Danielle Sepulveres, pendidik seks dan penulis Losing: The Story Semi-scandal from Ex-Virgin.
Tidak diajak pasangan dalam merencanakan masa depan merupakan sesuatu yang memilukan.
Sebagian besar orang mencoba mengabaikan perasaan curiga tersebut dan selalu menerima perlakuan pasangan.
Sebaiknya, kita harus jujur dengan diri sendiri mengenai hal itu.
5. Membuat pasangannya tidak nyaman
Source | : | nakita,pschology today,Bustle |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR