Baca Juga : Sule dan Lina Akan Cerai, Ini Dampak Psikologis Anak Tergantung Usia Dalam Menghadapi Perceraian Orangtua!
Hidup dalam perasaan sakit dan bertahun-tahun menyimpan dendam dan perasaan dikhianati akan meruntuhkan kepercayaan diri dan harga diri Moms.
Namun, perasaan takut untuk mendiskusikannya dengan pasangan ini bisa dimaklumi bahwa kita mungkin mencoba menaruh perhatian pada hal-hal yang membuat hubungan bertahan selama mungkin.
Jika Moms ingin mendiskusikan dengan pasangan, pilihlah waktu yang tepat.
Jangan mendiskusikannya di tengah-tengah permasalahan lain, atau salah satu dari Moms akan pergi dan menghindari topik itu.
Cobalah dan pastikan tidak ada gangguan saat Moms mengajaknya bicara.
Yang terpenting, cobalah untuk tetap tenang dan beritahu kekhawatiran Moms.
Beri mereka kesempatan untuk menjelaskan dan bersiaplah dengan jawabannya.
Biasanya, semua orang berharap akan penjelasan yang bisa meredam kekhawatiran.
Namun, ada kalanya justru yang kita dapat malah sebaliknya.
Jawaban yang tak diinginkan ini mungkin melegakan bagi beberapa orang.
Tapi, untuk sebagian besar ini justru bencana. Bisa jadi, pasangan Moms juga tidak memberi jawaban yang sejujurnya.
Mereka mungkin langsung menyangkalnya, atau mengatakan 'itu hanya teman'.
Ini yang membuat Moms mungkin akan merasa bahwa masalah ini belum selesai.
Wajar memang jika Moms berkali-kali bertanya untuk memastikan kecurigaan pada pasangan.
Meskipun berkali-kali juga Moms mendapat jawaban yang sama dan mencapai titik lelah, mintalah bantuan profesional seperti psikolog untuk mendapatkan jalan keluar.
Entah akhirnya, Moms tetap bersama atau memutuskan untuk berpisah.
Pada akhirnya, jika kecurigaan ini terus muncul dan pasangan Moms tetap tak bisa jujur.
Moms mungkin memerlukan dukungan untuk memutuskan langkah selanjutnya.
Baca Juga : Seorang Perempuan Tembak Suami Hingga Tewas di Depan Anak-anaknya Karena Digugat Cerai
Ada beberapa orang yang berpikir untuk balas dendam dengan jalan yang sama, yaitu berselingkuh.
Salah satu alasannya adalah memberi rasa malu pada pasangan.
Meski saat itu hal seperti ini bisa membuat mereka merasa lebih baik, dalam jangka panjang mereka akan menghadapi luka karena perselingkuhan.
Bahkan, dampak negatif dari balas dendam tersebut juga dapat mereka rasakan.
Riset tahun 2014 yang dilakukan oleh Amanda Major, menemukan bahwa dari 5.000 orang hanya 33 persen yang menganggap sebuah hubungan dapat bertahan setelah perselingkuhan.
Namun, 94 persen para konselor hubungan percaya bahwa hubungan itu bisa kembali ke pulih.
Terlepas dari rasa sakit dan kecemasan, beberapa pasangan mengatakan bahwa perselingkuhan telah memberi mereka kesempatan untuk mendeteksi segala macam permasalahan dan merasa hubungan emosional mereka lebih kuat dari sebelumnya.
Ini biasanya terjadi setelah banyak pencarian dan pengakuan jiwa bahwa tidak ada seorang pun yang membuat pasangan Moms berselingkuh.
Dengan demikian, dunia mereka bisa berubah.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR