Nakita.id - Kabar perceraian antara komedian Sule dan Lina menjadi pembicaraan hangat publik akhir-akhir ini.
Lina melayangkan gugatan cerai ke Pengadilan Agama pada 26 April 2018.
Awalnya, Sule berusaha menutupi dan berusaha mengelak mengenai keretakan rumah tangganya.
Namun, lambat laun kenyataan terungkap.
Lina tetap bersikukuh untuk cerai dari Sule.
Perbedaan visi dan misi dalam mengarungi bahtera rumah tangga adalah alasan Lina tak bisa lagi bertahan menjadi istri Sule.
Baca Juga : Anak-anak Sule Unggah Curhatan Sedih, Usai Menangisi Keretakan Keluarganya
Sule yang kini masih tinggal bersama anak-anak awalnya berusaha keras mempertahankan rumah tangganya dengan Lina.
Tapi, dari pihak Lina tetap menganggap perpisahan adalah jalan terbaik.
Selama proses perceraian Sule dan Lina berlangsung, banyak sekali kabar miring pada rumah tangga yang telah dijalin lebih dari 20 tahun tersebut.
Beberapa waktu lalu, kabar mengenai perselingkuhan Sule dengan seorang pramugari menyeruak ke media, bahkan diduga Sule sudah memiliki dua orang anak.
Dengan lantang, Sule membantah gosip miring tersebut dan berani bersumpah disambar petir apabila dirinya berbohong dan berselingkuh.
Tak lama setelah kabar perselingkuhan Sule, kini justru beredar foto mesra Lina dengan seorang laki-laki berkaca mata di media sosial.
Pada foto tersebut, tampak Lina dan laki-laki berkaca mata tampak tersenyum lebar dan bahagia.
Sule yang sudah mendengar kabar ini justru meminta maaf jika selama ini ia sebagai suami tak bisa membuat Lina bahagia.
Lebih lanjut, Sule juga mendoakan kebahagian Lina, wanita yang pernah mengisi hidupnya selama 20 tahun dan memberikannya 3 orang anak.
Baca Juga : Suara Hati Sule Usai Tahu Lina Berpose Mesra dengan Lelaki Lain
Pada awal wawancara, Sule mendoakan agar Lina tetap sehat.
"Buat istri saya, semoga sehat selalu," tutur Sule seperti yang dikutip dari Youtube Selebrita, Jumat (7/9/2018).
Setelah itu, Sule pun menyinggung soal kedekatan Lina dan pria berkaca mata tersebut.
Bukannya menjelek-jelekan nama Lina maupun pria tersebut, Sule justru memberikan doanya untuk Lina.
"Semoga, ya, kalau mendpaatkan calon suami semoga bahagia."
"Mungkin kalau sama saya tidak bahagia, semoga sama yang baru bahagia," tutur Sule tampak tegar dan tidak kecewa menghadapi kenyataan tersebut.
Usai memberikan doa, Sule pun dengan berani mengungkapkan permintaan maafnya karena ia tak bisa menjadi suami yang baik untuk Lina.
"Yang jelas saya minta maaf atas ketidaktegasan saya menjadi seorang suami, dan saya minta maaf karena saya tidak bisa mendidik seorang istri," ujar Sule tenang.
"Kamu tidak salah, sehat selalu," lanjut Sule sambil mengacungkan jempol tanda sip.
Alasan suami/istri berselingkuh
Perselingkuhan tentu tidak akan dibenarkan dalam sebuah ikatan pernikahan.
Perselingkuhan sering disebut sebagai pengkhianatan dalam janji suci pernikahan yang berikrar akan setia hingga ajal menjemput.
Hadirnya orang ketiga menjadi salah satu alasan terkuat yang menjadi penyebab perceraian dalam suatu rumah tangga.
Apabila pasangan berselingkuh, maka seketika rasa percaya yang merupakan pondasi rasa cinta akan hilang.
Moms, ternyata ada perbedaan yang mencolok antara alasan perempuan atau laki-laki dalam berselingkuh lo! Apa saja? Berikut ulasannya:
Baca Juga : Tangis Anak-anak Sule Pecah, Ibunya Dikabarkan Selingkuh dengan Pria Beristri!
Alasan laki-laki selingkuh
Apa yang membuat pria melupakan janjinya dan membagi hatinya?
Dikutip dari sains.kompas.com, untuk menjawab pertanyaan tersebut, M Gary Neuman melakukan survei pada 200 suami yang selingkuh dan suami yang setia.
Hasil survei tersebut ia tuangkan ke dalam buku The Truth About Cheating.
1. 48 persen karena kecewa
Pria dan seks adalah dua hal yang sulit dipisahkan, tak heran bila banyak yang mengira seks adalah alasan utama pria selingkuh.
Nyatanya, hanya 8 persen pria yang menjawab ketidakpuasan seksual sebagai alasan mereka tidak setia.
Mayoritas responden yang disurvei Neuman mengaku mereka merasa secara emosi kecewa pada pasangan.
Rasa marah yang dipendam atau kerap saling menyalahkan satu sama lain akan menyebabkan rasa stres dan kecewa.
Sayangnya, pria kurang mahir mengungkapkan perasaannya sehingga istri seringkali tak sadar suaminya sedang butuh perhatian.
Mencurahkan perhatian pada pekerjaan atau menjalin hubungan dengan orang lain sering dipilih oleh pria untuk mengalihkan perasaan kecewanya.
2. 66 persen merasa bersalah
Semua pria yang tidak setia adalah pria hidung belang? Faktanya, 68 persen responden mengaku mereka tak pernah punya niat untuk tidak setia.
Dan mayoritas responden berharap mereka tak pernah memulainya. Tapi, pria adalah mahluk yang pandai mengatur perasaannya.
"Mereka bisa menahan emosi dan mengaturnya," kata Neuman.
Jadi, bila pasangan bersumpah akan setia, jangan percaya 100 persen, ujar Neuman.
3. 77 persen punya teman yang juga selingkuh
Berteman dengan seseorang yang selingkuh akan membuat perselingkuhan terlihat sebagai hal yang wajar.
4. 40 persen selingkuh dengan teman kerja
Sekitar 40 persen responden mengaku mereka jatuh hati dengan kolega wanita di kantor atau klien.
"Pria mudah terpikat pada wanita yang penuh perhatian dan bisa dijadikan tempat curhat," kata Neuman.
Terlebih bila hubungan dan komunikasi dengan istri sedang renggang.
5. Hanya 12 persen yang selingkuh dengan wanita cantik
Dengan kata lain, sikap tidak setia seorang pria pertama-tama bukan karena penampilan fisik.
"Pada banyak kasus, alasan pria selingkuh adalah untuk memenuhi kebutuhan emosionalnya," kata Neuman.
Bila mereka sudah merasa "klik" dan nyaman dengan seorang wanita, seks dengan mudah akan mengikuti.
Baca Juga : Hotman Paris Ungkap Jam Suami Rawan Selingkuh, Simak Tanda-tandanya!
Alasan perempuan berselingkuh
Orang sering berpikir bahwa pria selingkuh karena tidak puas secara seksual. Sementara itu, perempuan akan selingkuh jika kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi.
Tapi, semua anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Setidaknya, kesimpulan inilah yang muncul dari riset terbaru yang dilakukan Alicia Walker, sosiolog dari Missouri State University.
Dikutip dari lifestyle.kompas.com, Alicia Walker meneliti 46 perempuan yang menggunakan Ashley Madison, situs kencan yang dibuat bagi mereka yang ingin atau sedang berselingkuh.
Walker menemukan penyebab perselingkuhan yang tak terduga dalam peneltian tersebut.
Apa yang selama ini banyak diyakini orang mengenai penyebab perselingkuhan ternyata keliru.
Ternyata, perempuan memiliki alasan selingkuh untuk kepuasan kebutuhan seksualnya.
Selain itu, terdapat beberapa alasan lain perempuan nekat selingkuh. Apa saja? Berikut ulasannya:
1. Perempuan selingkuh karena tidak ingin mengakhiri pernikahan
Hampir setiap perempuan dalam penelitian Alicia Walker mengaku masih mencintai suami mereka dan ingin tetap mempertahankan pernikahannya.
Walker mengatakan, perempuan berselingkuh karena tidak mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari suami sehingga mereka harus mencari "tempat lain".
Namun, ini tidak berarti mereka ingin mengakhiri pernikahan.
Mereka hanya ingin "mengalihkan" kebutuhan seksual mereka.
"Tidak seperti apa yang kita pikirkan, kenyataannya adalah perempuan yang saya ajak bicara tetap ingin mempertahankan pernikahannya walaupun berselingkuh," ucap Walker.
"Mereka tidak selingkuh untuk balas dendam, atau untuk keluar dari pernikahan, atau meminta perhatian suami."
"Mereka berselingkuh untuk kesenangan seksual dan tetap ingin mempertahankan pernikahannya," tegas dia lagi.
Baca Juga : Sekian Lama Bungkam, Sule Angkat Bicara Sampai Bersumpah Terkait Isu Selingkuh dengan Pramugari
2.Perempuan melakukan perselingkuhan dengan hati-hti
Walker menemukan fakta, perempuan sangat pragmatis tentang apa yang mereka lakukan.
Perempuan sangat praktis dan metodis, bahkan dalam membuat keputusan untuk berselingkuh.
Mereka tidak akan berselingkuh dengan sembarang lelaki.
"Sesuatu yang saya perhatikan adalah mereka menggunakan banyak bahasa perantara saat membicarakannya, dan mereka sangat logis dalam pengambilan keputusan," kata dia.
Selingkuh juga bukan keputusan yang dianggap enteng oleh kaum hawa.
Kebanyakan dari mereka pernah mencoba terapi atau konsultasi dengan bertemu pakar. Namun, suami mereka tidak responsif atau menolak untuk pergi
3. Tidak selalu perempuan selingkuh karena jatuh cinta pada orang lain
Dalam penelitian yang dilakukannya, Walker hanya menemukan dua perempuan yang melaporkan perasaan cinta pada pria selingkuhannya.
Namun, mereka memang tidak begitu bahagia seperti yang lainnya. Perempuan-perempuan itu dengan sengaja menghindari reaksi yang menyebabkan datangnya cinta.
"Mereka ingin menemukan seseorang yang kompatibel. Tapi, mereka cenderung menghindari jatuh cinta," ucapnya.
Walker juga mengatakan, dalam hal perselingkuhan, prialah yang lebih besar kemungkinannya untuk jatuh cinta pada perempuan, bukan sebaliknya.
4. Perempuan tak hanya selingkuh dengan satu lelaki
Sebagian besar perempuan dalam penelitian ini berselingkuh dengan banyak lelaki.
Mereka tidak merasa bahwa satu orang akan memenuhi semua kebutuhan mereka. Mereka telah mengandalkan satu orang untuk membuat mereka bahagia seumur hidup, yaitu suami mereka.
Tapi, hal itu tidak berhasil. Inilah yang membuat mereka membutuhkan strategi baru.
"Umumnya, mereka berkata ada banyak nama yang menjadi selingkuhannya," ucap Walker.
Walker juga menjelaskan, bagi seorang perempuan, memiliki banyak lelaki sebagai selingkuhannya ibarat menyimpan permen favorit dalam toples.
Mereka akan menjaga agar toples tersebut tetap terisi penuh.
5. Perselingkuhan perempuan tidak mudah diketahui
Walker mengatakan, alasan berselingkuh yang diungkapkan oleh semua perempuan dalam penelitiannya ini benar-benar di luar dugaannya.
Tentu saja, masih benar bahwa tidak ada yang suka mengetahui bahwa mereka telah dikhianati.
Tapi, jika tidak ada yang tahu, apakah mereka benar-benar terluka?
"Tepergok selingkuh jelas mengerikan. Tapi, perempuan-perempuan ini berusaha keras untuk menutupi perselingkuhannya, merahasiakannya, dan menjaga keluarga mereka."
"Jadi, saya akan mengatakan bahwa persepsi saya tentang perselingkuhan benar-benar telah berubah banyak," ucap Walker.
Yang harus dilakukan ketika mencurigai pasangan berselingkuh
Maraknya kasus perselingkuhan seringkali membuat orang-orang mencurigai pasangannya.
Lalu, apa yang harus dilakukan ketika kita mencurigai pasangan?
Amanda Major, seorang konselor pernikahan, mengatakan bahwa tahap kehidupan berkeluarga-seperti hadirnya anak, anak-anak yang mulai beranjak dewasa, kesehatan yang buruk-menjadi penyebab depresi dan menurunkan akal kita sehingga mudah merasa rentan dan rendah diri.
Salah satu dari faktor tersebut mungkin menyebabkan pasangan kurang perhatian atau jarang menyediakan waktunya.
Tapi, bukan berarti mereka berselingkuh.
Namun, apa yang Moms lakukan jika rasa curiga masih menyelimuti pikiran?
Pertama, kenali apa yang sebenarnya Moms curigai.
Apakah itu persoalan seks, ikatan emosional, dunia maya atau pertemanan?
Jangan tergoda untuk langsung mengecek ponsel pasangan atau menggunakan metode serupa untuk terus-terusan melacak lokasi mereka.
Hal ini tidak membantu, malah bisa menjauhkan Moms dari pasangan.
Meskipun kecurigaan Moms pada akhirnya terbukti benar, ada baiknya berbicara lebih dahulu dengan pasangan.
Jangan langsung menceritakan rasa curiga Moms pada teman atau keluarga.
Semakin banyak orang yang terlibat, memihak dan menawarkan saran yang sering bertentangan, semakin sulit bagi Moms untuk menentukan apa yang harus Moms dan pasangan lakukan.
Ketahui siapa saja teman atau anggota keluarga yang terpercaya untuk dimintai saran atau mendengarkan keluh kesah Moms.
Kedua, putuskan apakah Moms benar-benar ingin memelihara rasa curiga Moms pada pasangan tanpa mendiskusikannya.
Memang benar bahwa banyak hubungan berlanjut selama bertahun-tahun dengan kecurigaan perselingkuhan.
Walaupun hubungan terus berjalan, tetap saja ini pilihan yang menyakitkan.
Baca Juga : Sule dan Lina Akan Cerai, Ini Dampak Psikologis Anak Tergantung Usia Dalam Menghadapi Perceraian Orangtua!
Hidup dalam perasaan sakit dan bertahun-tahun menyimpan dendam dan perasaan dikhianati akan meruntuhkan kepercayaan diri dan harga diri Moms.
Namun, perasaan takut untuk mendiskusikannya dengan pasangan ini bisa dimaklumi bahwa kita mungkin mencoba menaruh perhatian pada hal-hal yang membuat hubungan bertahan selama mungkin.
Jika Moms ingin mendiskusikan dengan pasangan, pilihlah waktu yang tepat.
Jangan mendiskusikannya di tengah-tengah permasalahan lain, atau salah satu dari Moms akan pergi dan menghindari topik itu.
Cobalah dan pastikan tidak ada gangguan saat Moms mengajaknya bicara.
Yang terpenting, cobalah untuk tetap tenang dan beritahu kekhawatiran Moms.
Beri mereka kesempatan untuk menjelaskan dan bersiaplah dengan jawabannya.
Biasanya, semua orang berharap akan penjelasan yang bisa meredam kekhawatiran.
Namun, ada kalanya justru yang kita dapat malah sebaliknya.
Jawaban yang tak diinginkan ini mungkin melegakan bagi beberapa orang.
Tapi, untuk sebagian besar ini justru bencana. Bisa jadi, pasangan Moms juga tidak memberi jawaban yang sejujurnya.
Mereka mungkin langsung menyangkalnya, atau mengatakan 'itu hanya teman'.
Ini yang membuat Moms mungkin akan merasa bahwa masalah ini belum selesai.
Wajar memang jika Moms berkali-kali bertanya untuk memastikan kecurigaan pada pasangan.
Meskipun berkali-kali juga Moms mendapat jawaban yang sama dan mencapai titik lelah, mintalah bantuan profesional seperti psikolog untuk mendapatkan jalan keluar.
Entah akhirnya, Moms tetap bersama atau memutuskan untuk berpisah.
Pada akhirnya, jika kecurigaan ini terus muncul dan pasangan Moms tetap tak bisa jujur.
Moms mungkin memerlukan dukungan untuk memutuskan langkah selanjutnya.
Baca Juga : Seorang Perempuan Tembak Suami Hingga Tewas di Depan Anak-anaknya Karena Digugat Cerai
Ada beberapa orang yang berpikir untuk balas dendam dengan jalan yang sama, yaitu berselingkuh.
Salah satu alasannya adalah memberi rasa malu pada pasangan.
Meski saat itu hal seperti ini bisa membuat mereka merasa lebih baik, dalam jangka panjang mereka akan menghadapi luka karena perselingkuhan.
Bahkan, dampak negatif dari balas dendam tersebut juga dapat mereka rasakan.
Riset tahun 2014 yang dilakukan oleh Amanda Major, menemukan bahwa dari 5.000 orang hanya 33 persen yang menganggap sebuah hubungan dapat bertahan setelah perselingkuhan.
Namun, 94 persen para konselor hubungan percaya bahwa hubungan itu bisa kembali ke pulih.
Terlepas dari rasa sakit dan kecemasan, beberapa pasangan mengatakan bahwa perselingkuhan telah memberi mereka kesempatan untuk mendeteksi segala macam permasalahan dan merasa hubungan emosional mereka lebih kuat dari sebelumnya.
Ini biasanya terjadi setelah banyak pencarian dan pengakuan jiwa bahwa tidak ada seorang pun yang membuat pasangan Moms berselingkuh.
Dengan demikian, dunia mereka bisa berubah.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR