Bila depresi, Si Kecil akan menghabiskan energinya karena merasakan sedih berkepanjangan dan merasa tidak mampu melihat kesenangan seperti yang sebelumnya.
Itu sebabnya, energi mereka akan habis untuk melawan dirinya sendiri. Dalam beberapa kasus, depresi muncul tanpa didahului dengan stres.
Sayangnya, depresi pada anak-anak sulit dikenali karena gejalanya berbeda dengan depresi pada orang dewasa.
Situs WebMD menyebut sekilas, anak-anak yang depresi mungkin hanya terlihat sedih.
Ketika kesedihan yang dialami anak-anak berlanjut hingga mengganggu aktivitas harian, sekolah, dan kehidupan keluarga, patut dicurigai ia mengalami depresi.
Baca Juga : Resmi, Pemerintah Australia Larang Penggunaan Ponsel Di Sekolah!
Berikut tanda-tanda anak depresi, seperti yang dituliskan oleh WebMD;
1. Kesedihan berlarut
Kesedihan berlarut hingga mengganggu aktivitas harian bisa menandakan anak depresi.
Hal ini bisa terjadi ketika anak mengalami kehilangan, misalnya kematian orang tua ataupun binatang peliharaan.
Kesedihan berlarut ditandai dengan keengganan melakukan aktivitas. Anak juga bisa menangis tiba-tiba, dan menolak interaksi sosial dari orang lain.
Source | : | Tabloid Nakita,WebMD |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR