Ia juga menambahkan bahwa dalam perbincangan tersebut perlu dipertimbangkan bahwa tak banyak orang tertarik dengan tema perbincangan tersebut.
Juga harus dipikirkan berbagai dampak.
Sangat dianjurkan tidak membuka aib masing-masing, misalnya apabila sang suami kurang mampu memuaskan, hal tersebut tak perlu diungkapkan kepada kawan yang diajak untuk berdiskusi.
Dan hal tersebut juga dianjurkan bagi laki-laki.
Mereka juga tak memiliki batasan untuk berbagi apda kawannya sesame jenis tentang hubungan intim rumah tangga.
Namun tanpa harus membuka berbagai kekurangan atau bahkan aib pasangan.
Mengingat laki-laki bisa lebih mengekspresikan dan jujur tentang hubungan intimnya dan pastinya laki-laki lebih terbuka dan bahkan terlewat terbuka sehingga dikhawatirkan bahwa rahasia sang istri bisa sampai ke teman sang suami.
Baca Juga : Ibu Muda Asal Brebes Ajak Anak Bunuh Diri Usai Live Facebook, Mertua Ungkap Kemungkinan Penyebabnya
Lalu bagaimana dengan kasus Kriss Hatta dan Hilda?
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Syrtash yang menyatakan bahwa menceritakan atau curhat pada teman merupakan hal normal, Kriss Hatta tidak demikian.
Dalam bukunya, Syratsh juga menulis batasan mengenai membagi atau curhat hubungan intim suami-istri.
Sejauh mana suami atau istri bisa membagikan hubungan intimnya pada kawan dijelaskan secara rinci olehnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | nakita.id,telegraph,Brides,Psychologytoday,Bustle |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR