Tak hanya masalah batasan, Marriage Missions dalam salah satu artikelnya mengungkapkan bahwa menceritakan masa lalunya dan juga masa lalu pasangan di depan banyak orang juga merupakan hal yang rawan tuntutan.
Hal ini bahkan telah diteliti oleh berbagai studi.
Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa ada satu keuntungan membagi masa lalu, yaitu sembuh dari rasa sakit hati dan juga lega.
Tetapi, sangat banyak kerugian yang akan diterima.
Bagi seseorang yang menceritakan masa lalunya bahkan di depan banyak orang, ia tidak akan mendapat solusi dari apa yang ia lakukan.
Bahkan banyak orang akan memasang perspektif negatif tentang dirinya.
Tak hanya harga diri pasangan yang akan hancur, harga dirinya sendiri juga akan hancur.
Hal tersebut terjadi karena bila ia menceritakan masa lalu yang artinya semoat ia rasakan juga, orang lain berpikir bahwa ia tak akan bisa diandalkan dalam berbagai hal.
Karena apabila suatu saat ia mendapat suatu tanggung jawab atau hal lain dan tidak berhasil, bukan tidak mungkin ia juga akan melakukan hal serupa.
Mengolok dan menceritakan keburukan serta rahasia pribadi yang harusnya tak ia bagi dan seharusnya ia simpan sendiri.
Bagaimana dengan kasus lanjutan bahwa Kriss Hatta telah meminta maaf?
Setelah maraknya pengakuan tersebut, Kriss Hatta sempat meminta maaf.
Ia mengatakan bahwa ia tak bermaksud untuk merendahkan martabat perempuan, karena tujuan utamanya adalah memberi peringatan pada Billy dan Hilda.
Baca Juga : Kriss Hatta Akui 6 Kali Sehari Bercinta Dengan Hilda Vitria, Wajarkah? Ini Penjelasannya!
Ia juga mengaku bahwa lepas kontrol karena terlalu bahagia sekaligus tak terima dengan penolakan dan juga ancaman dari pihak Hilda dan juga keluarganya.
Dari kasus tersebut dapat dipahami bahwa Kriss memang memiliki niat untuk menghancurkan nama baik Hilda, karena ia sendiri merasa bahwa nama baiknya telah dihancurkan sang istri.
Tentu hal ini juga sangat tak dibenarkan, seperti yang tertulis di Bustle bahwa apa pun yang dirasakan pasangan ketika ia masih menjalin rumah tangga dengan mantan pasangannya, adalah tetap menjaga hubungan baik meski ada masalah berat sekali pun.
Bukan atas nama agama, tetapi berbagai bahayanya akan berdampak jangka panjang.
Bisa saja saat ini, mereka yang mengolok dan membuka aib pasangan merasa lega dan mendapat banyak pembelaan, tetapi dalam jangka panjang, pasangan tersebut atau keduanya akan merasa dampaknya.
Bagi korban akan menyangkut nama baik juga beban psikis serta sosial, sedangkan bagi pelaku pencemaran nama baik, selain tak memiliki untuk apa pun, juga akan merusak lingkar sosial bahkan sampai akan merusak kepercayaan orang lain terhadapnya.
Dari kisah Kriss Hatta, ada baiknya bila Moms dan Dads belajar bahwa terlalu kerap mengubmbar kehidupan pribadi bukanlah hal yang selamanya benar.
Sensitivitas untuk menyaring hal apa saja yang akan dibagi akan makin rendah ketika kita terlalu sering membagi banyak hal ke masyarakat luas, bahkan media sosial yang juga memiliki rekam jejak ke masa depan.
Baca Juga : Kriss Hatta Menang Sidang, Ini Gejala Pasangan Malu Akui Hubungan di Depan Publik!
Source | : | nakita.id,telegraph,Brides,Psychologytoday,Bustle |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR