Nakita.id - Ada anggapan, ibu yang tak subur sulit punya anak, bahkan kecil kemungkinan mendapatkan momongan.
Padahal, kenyataannya tidaklah demikian.
Prof.Dr.dr. Ichramsyah A. Rachman, Sp.OG-KFER, pakar di bidang infertilitas, salah satu pendiri RSIA Budhi Jaya, menjelaskan,
“Infertilitas atau ketidaksuburan bukan berarti pasangan tidak dapat memiliki keturunan, namun hal tersebut disebabkan karena adanya faktor-faktor tertentu. Infertilitas dapat terjadi baik pada wanita maupun pada pria, atau pada kedua-duanya. Dengan demikian pemeriksaan – diagnosis dan perawatan – harus dilakukan kepada istri dan suami. Karena itu masalah infertilitas yang dialami pasien bersifat individual.”
Baca Juga : Tya Ariestya Cerita Soal Bayi Tabung, Warganet Salah Fokus pada Dokternya!
RSIA Budhi Jaya memiliki program Holistic Infertility Center (HIC) yang melakukan diagnosis menyeluruh pada pasangan suami istri.
Tim dokter HIC, yang dipimpin oleh Prof. Ichramsyah ini, ‘dikomandoi’ spesialis obgyn (kebidanan) yang akan melihat masalah pasangan pasien untuk kemudian bisa merujuk pasien ke dokter andrologi (kesehatan/ kesuburan pria) atau juga ke dokter internis (penyakit dalam).
Tim HIC RSIA Budhi Jaya sudah banyak membantu pasangan suami istri yang mengalami kesulitan memiliki anak hingga berhasil memiliki keturunan.
Infertilitas atau gangguan kesuburan adalah ketidakmampuan pasangan untuk memiliki keturunan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama satu tahun tanpa kontrasepsi.
Infertilitas pada wanita dapat disebabkan oleh endometriosis/ pertumbuhan jaringan, implant yang abnormal, faktor hormonal ataupun menopause dini.
Baca Juga : Kesuburan Laki-Laki Diukur dari Besar Kelamin? Ini Faktanya!
Sementara penyebab pada pria misalnya kelainan genetika, faktor hormonal, kualitas sperma kurang baik, saluran tersumbat, atau pengaruh luar (radiasi dan obat).
Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasangan akan menjalani perawatan yang bersifat individual.
Perawatan yang dilakukan pada program HIC untuk mengatasi infertilitas pada wanita memiliki tahapan-tahapan, yaitu hidrotubasi (pengecekan saluran tuba / tuba falopi), Hystero Salpingo Graphy /HSG (melihat sumbatan pada saluran tuba), diatermi (pemanasan untuk mengurangi peradangan), Ultrasonography Saline Infusion Sonohystereography (USG SIS) untuk melihat kondisi rahim, imunologi – konsultasi spesialis andrology untuk memeriksa factor kekebalan tubuh, inseminasi (memasukkan sperma ke dalam rahim melalui kateter, USG folikel untuk melihat kondisi sel telur, kemudian laparaskopi yang berfungsi melakukan diagnosis dan terapi fungsi genitalia interna.
RSIA Budhi Jaya merupakan pelopor penggunaan laparaskopi ginekologi yang awalnya hanya berperan untuk diagnostik menjadi prosedur operatif. Keberadaan dokter ahli laparaskopi, dr.Ichnandy A. Rachman, Sp.OG FMAS CCD yang merupakan dokter ahli laparaskopi untuk tata laksana infertilitas dengan teknik terbaru (single port dan vaginal notes) semakin memperkuat keahlian tim dokter di rumah sakit tersebut.
Baca Juga : Wah, Sayuran Ini Ternyata Dapat Tingkatkan Kesuburan Pria Lo!
dr. Ichnandy A. Rachman, Sp.OG FMAS CCD juga merupakan salah satu instruktur laparoskopi yang bersertifikat internasional.
Prof. Ichramsyah menjelaskan, “Dengan pengalaman dan keahlian kami, berbagai kasus infertilitas telah berhasil kami tangani, misalnya yang disebabkan oleh virus TORCH, Hidrosalping, Endometriosis, Obesitas, ASA tinggi, Adenomiosis dan masih banyak lagi.”
Keberhasilan penanganan berbagai kasus infertilitas pasien menjadi prestasi dan kebahagiaan tersendiri bagi RSIA Budhi Jaya.
Hal ini juga semakin meningkatkan semangat profesionalisme untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pasiennya.
Prof.Dr.dr. Ichramsyah A. Rachman, Sp.OG-KFER, pakar di bidang infertilitas, salah satu pendiri RSIA Budhi Jaya, menjelaskan,
“Infertilitas atau ketidaksuburan bukan berarti pasangan tidak dapat memiliki keturunan, namun hal tersebut disebabkan karena adanya faktor-faktor tertentu. Infertilitas dapat terjadi baik pada wanita maupun pada pria, atau pada kedua-duanya. Dengan demikian pemeriksaan – diagnosis dan perawatan – harus dilakukan kepada istri dan suami. Karena itu masalah infertilitas yang dialami pasien bersifat individual.”
Baca Juga : Jenis Makanan Ini Mengandung Estrogen, Sangat Baik Untuk Kesuburan Perempuan!
RSIA Budhi Jaya memiliki program Holistic Infertility Center (HIC) yang melakukan diagnosis menyeluruh pada pasangan suami istri. Tim dokter HIC, yang dipimpin oleh Prof. Ichramsyah ini, ‘dikomandoi’ spesialis obgyn (kebidanan) yang akan melihat masalah pasangan pasien untuk kemudian bisa merujuk pasien ke dokter andrologi (kesehatan/ kesuburan pria) atau juga ke dokter internis (penyakit dalam).
Tim HIC RSIA Budhi Jaya sudah banyak membantu pasangan suami istri yang mengalami kesulitan memiliki anak hingga berhasil memiliki keturunan.
Infertilitas atau gangguan kesuburan adalah ketidakmampuan pasangan untuk memiliki keturunan setelah melakukan hubungan seksual secara teratur selama satu tahun tanpa kontrasepsi.
Infertilitas pada wanita dapat disebabkan oleh endometriosis/ pertumbuhan jaringan, implant yang abnormal, faktor hormonal ataupun menopause dini.
Sementara penyebab pada pria misalnya kelainan genetika, faktor hormonal, kualitas sperma kurang baik, saluran tersumbat, atau pengaruh luar (radiasi dan obat).
Baca Juga : Handphone Mengurangi Kesuburan Pria, Lalu Bagaimana Mengatasinya?
Berdasarkan hasil diagnosis dokter, pasangan akan menjalani perawatan yang bersifat individual.
Perawatan yang dilakukan pada program HIC untuk mengatasi infertilitas pada wanita memiliki tahapan-tahapan, yaitu hidrotubasi (pengecekan saluran tuba / tuba falopi), Hystero Salpingo Graphy /HSG (melihat sumbatan pada saluran tuba), diatermi (pemanasan untuk mengurangi peradangan), Ultrasonography Saline Infusion Sonohystereography (USG SIS) untuk melihat kondisi rahim, imunologi – konsultasi spesialis andrology untuk memeriksa factor kekebalan tubuh, inseminasi (memasukkan sperma ke dalam rahim melalui kateter, USG folikel untuk melihat kondisi sel telur, kemudian laparaskopi yang berfungsi melakukan diagnosis dan terapi fungsi genitalia interna.
RSIA Budhi Jaya merupakan pelopor penggunaan laparaskopi ginekologi yang awalnya hanya berperan untuk diagnostik menjadi prosedur operatif.
Keberadaan dokter ahli laparaskopi, dr.Ichnandy A. Rachman, Sp.OG FMAS CCD yang merupakan dokter ahli laparaskopi untuk tata laksana infertilitas dengan teknik terbaru (single port dan vaginal notes) semakin memperkuat keahlian tim dokter di rumah sakit tersebut.
Baca Juga : TaK Disadari, Kesuburan Cepat Menurun di Usia Muda, Ini Faktanya!
dr. Ichnandy A. Rachman, Sp.OG FMAS CCD juga merupakan salah satu instruktur laparoskopi yang bersertifikat internasional.
Prof. Ichramsyah menjelaskan,
“Dengan pengalaman dan keahlian kami, berbagai kasus infertilitas telah berhasil kami tangani, misalnya yang disebabkan oleh virus TORCH, Hidrosalping, Endometriosis, Obesitas, ASA tinggi, Adenomiosis dan masih banyak lagi.”
Keberhasilan penanganan berbagai kasus infertilitas pasien menjadi prestasi dan kebahagiaan tersendiri bagi RSIA Budhi Jaya.
Hal ini juga semakin meningkatkan semangat profesionalisme untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para pasiennya.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR