Nakita.id.- Angka kematian neonatus (bayi baru lahir) di Indonesia ternyata masih masuk kategori tinggi di dunia.
Hal ini terungkap dalam diskusi yang digelar oleh sedikitnya 20 pembicara kunci dari berbagai bidang kesehatan dunia yang berbicara tentang isu kesehatan global dalam “The 3rd International Conference on Global Health”.
Acara ini diikuti oleh ratusan peneliti dosen dan mahasiswa dari dalam dan luar negeri, di Denpasar, Bali, Sabtu (15/9/2018).
Para pakar tersebut memaparkan hasil penelitian mereka sesuai tema konferensi “Fostering Research to Manage the Global Health” yang diselenggarakan secara kolaborasi oleh semua rumpun ilmu kesehatan di Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga : Ramai Kasus Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Hirup Asap Rokok, Catat Ini Bahayanya
Salah satu peneliti dari UI, Agus Setiawan, mengungkapkan pentingnya keperawatan berbasis bukti ilmiah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan neonatal atau bayi baru lahir.
Profesi perawat di Indonesia dinilai memainkan peranan penting terhadap kualitas kesehatan bayi baru lahir.
“Angka kematian neonatal di Indonesia relatif stagnan dalam satu dekade terakhir. Dengan angka kematian neonatal 15 per 1.000 kelahiran hidup pada 2017, jumlah total kematian neonatal di Indonesia menduduki peringkat 8 di dunia,” ujar Agus, dalam orasi ilmiahnya.
Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman
Angka Kematian Neonatus (AKN) 2012, disebut, masih ada 19 kematian per 1.000 kelahiran menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012.
Source | : | Kompas.com,merdeka.com,tribun |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR