Sementara itu, pembicara dari Jepang, Keiji Moriyama, mengungkapkan masalah populasi penduduk tua, yang ternyata menarik perhatian negara-negara maju dalam dua dekade terakhir.
Menurutnya, di Jepang, proporsi penduduk usia lebih dari 65 tahun sudah mencapai 27,7% pada 2017.
“Baru-baru ini, Tokyo Medical and Dental University (TMDU) meluncurkan sebuah inisiatif yang sangat penting untuk pendidikan gigi dan penelitian di masyarakat yang super menua, seperti Jepang, di bawah dukungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi,” paparnya.
Baca Juga : Stunting Rugikan Negara Rp 300 T, Pemerintah Gelar Kampanye Nasional
Inisiatif kunci itu bertujuan untuk menjaga angka harapan hidup sehat atau healthy life expectancy (Hale).
Dalam pidato pembukaan, Wakil Rektor III Bidang Riset dan Inovasi UI, Prof. Dr. rer. nat Rosari Saleh, menyatakan pencapaian keadilan dalam kesehatan untuk semua orang bukan hanya tugas pemerintah, melainkan menjadi tugas pemerintah, akademisi, industri atau sektor swasta, dan masyarakat.
Menurutnya, saat ini masalah kesehatan global mencapai puncaknya, bukan hanya menjadi isu di negara berkembang seperti Indonesia, tetap juga di negara maju. Penanganannya harus dilakukan secara bergotong-royong di lintas negara.
Baca Juga : Jumlah Perokok Anak Meningkat, Menteri Yohana Bicara Penyebabnya
"Di seminar ini kita berkumpul untuk mendiskusikan, bagaimana perbedaan antar negara harus ditangani, akses ke layanan kesehatan harus ditingkatkan, dan ancaman penyakit global harus dihadapi,” tutur Rosari, yang masuk dalam lima dosen dengan produksi publikasi penelitian paling produktif di Indonesia. (*)
Source | : | Kompas.com,merdeka.com,tribun |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR