Nakita.id - Saat ini teknologi semakin canggih dan semakin bisa membuat segala kebutuhan manusia terpenuhi termasuk kebutuhan akan seksual.
Jika seseorang belum mempunyai pasangan terutama laki-laki mereka bisa menggunakan boneka seksual untuk memuaskan hasratnya.
Seperti kakek di Jepang bernama Senji Nakajima (63) ini rela meninggalkan dua anaknya dan istrinya untuk tinggal bersama boneka seks bernama Saori.
Saori sering ia bawa keluar rumah layaknya berkencan dengan manusia bahkan berbelanja ke sebuah toko pakaian.
Kata Senji, melakukan hubungan dengan Saori merupakan hubungan yang sempurna.
Senji merupakan seorang pegusaha yang tinggal di apartemen, Tokyo dan saat itu ia harus tinggal jauh dari anak dan istrinya karena tuntutan pekerjaannya.
Kesendiriannya tersebut membuatnya memilih Saori awalnya hanya sebagai boneka pemuas nafsu.
Namun seiring berjalannya waktu ia malah mengaggapnya seperti manusia yang bisa berinteraksi dan bahkan Senji tak segan-segan memandikan Saori seperti layaknya manusia.
"Ia tidak pernah mengkhianati, tidak pernah mata duitan," jelas Senji.
Ketika berjalan-jalan ke luar rumah, Senji mendudukkan Saori pada kursi roda dan mereka pergi ke berbagai tempat menyenangkan seperti tempat rekreasi.
Ia juga berbagi tempat tidur dengan Saori setiap malam dan memperlakukannya seperti pasangannya.
Baca Juga : Gila! Suami Mendukung Istrinya menjadi PSK, Begini Kehidupan Mereka
Senji juga menjelaskan bahwa ia bosan dengan manusia modern saat ini yang banyak tidak memiliki perasaan.
Senji juga beralasan, Saori tidak pernah meminta imbalan, yang membuat Senji semakin yakin memilih Saori sebagai teman hidupnya saat ini.
Asal Moms tahu, semakin banyak boneka robot yang diciptakan dengan berbagai kepintaran, termasuk melayani berhubungan intim.
Kalau di China, alasan dibuatnya boneka tersebut karena lebih banyaknya jumlah laki-laki dari pada perempuan, yang akhirnya mendorong perusahaan memunculkan terobosan untuk membuat boneka pemuas hasrat.
Boneka ini tidak hanya bisa diajak melakukan hubungan intim namun juga bisa melakukan berbagai interaksi dan berkomunikasi layaknya manusia.
Exdoll, perusaaahn pembuat robot yang berlokasi di kota Dalian ini rata-rata membuat 400 robot (pemuas seks) per bulan berdasarkan pesanan.
Robot yang paling populer di China berharga sekitar Rp 54 juta disebut Xiaodie.
Xiaodie bisa menjawab siapa namanya dan bisa menjawab pertanyaan lain.
"Namaku Xiaodie, kamu bisa memanggilku sayang. Tapi jika aku tidak senang aku tidak akan menjawabnya," begitu kira-kira yang bisa diucapkan oleh robot ini.
Robot "cantik" ini dilengkapi berbagai sistem cangggih seperti perangkat yang bisa berbicara, browsing internet dan menggunakan peralatan pintar lainnya dengan menggunakan wifi.
Baca Juga : Ingin Memuaskan Suami Saat Berhubungan Intim? Yuk Coba Yoga Ini!
Tidak hanya itu, perusahaan China ini sedang mengembangkan gerakan komplek untuk robot-robotnya seperti mengenali suara penggunanya dan memandangi orang yang sedang berjalan menggunakan matanya.
Diharapkan boneka yang telah diciptakanini tidak hanya bisa memenuhi kebutuhan seksual namun juga bisa menghilangkan rasa sepi bagi orangtua atau penyandang cacat.
Qiao Wu, kepala petugas pengembangan di Exdoll mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk menciptakan robot yang paling indah dan paling mirip manusia.
"Pengembangan teknologi robot sudah bagus, jadi kami ingin berkonsentrasi untuk memiliki robot dengan wajah terindah dan tubuh terseksi," katanya.
Baca Juga : Angel Lelga Dikabarkan Melayangkan Gugatan Cerai, Vicky Prasetyo Angkat Bicara
Namun sebenarnya apa yang telah dilakukan banyak laki-laki pencinta boneka atau robot seks menciptakan fenomena yang disebut digiseksual.
Fenomena ini merupakan sebuah kejadian dimana manusia hanya ingin berhubungan seksual degan boneka karena beberapa alasan seperti yang diungkapkan oleh Senji, boneka tidak meminta imbalan. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | intisari,palembang.tribunnews.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR