Ketiganya adalah serangan jantung, stroke dan epilepsi,” ungkap Jusri Pulubuhu, direktur Jakarta Devensive Driving Consulting (JDDC), seperti dikutip dari GridOto.com.
Hal tersebut diamini oleh Steven Silman, dokter umum yang buka praktek di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
“Buat pengemudi mobil atau motor terindikasi punya penyakit jantung atau darah tinggi, kelamaan menyetir dengan jarak yang terlalu jauh atau kondisi yang dapat membuat si pengemudi mudah stres jadi faktor pemicu serangan penyakit mendadak,” terangnya.
Baca Juga : Moms Gemuk Ingin Lakukan Yoga? Ini Panduan Memilih Gerakan Yang Aman
Nah, jadi untuk Moms ataupun Dads yang punya catatan medis berkenaan dengan tiga hal tersebut perlu hati-hati.
Setidaknya agar tidak kehilangan konsentrasi saat mengemudi, perhatikan gejala-gejala saat penyakit itu mulai menyerang.
Gejala yang paling kentara bagi mereka yang jantungnya mulai bermasalah adalah timbulnya rasa nyeri di dada atau ulu hati, Moms.
“Tapi paling sering terjadi, serangan jantung itu dimulai dari gejala sesak nafas pada penderitanya,” terang Steve.
Sementara bagi yang memang punya sakit hipertensi atau darah tinggi, gejala awal yang gampang dideteksi adalah rasa tegang di bagian leher.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
Source | : | Kompas.com,GridOto.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR