Saat ini ia bisa memakan satu batu bata, 3kg lumpur dan kerikil dalam sehari.
Baca Juga : Zaman Now, Demi Boneka Pemuas Hasratnya, Seorang Kakek Rela Meninggalkan Anak dan Istri!
Dilansir dari Lifestyle.kompas.com, kondisi pica seperti ini sebenarnya berkaitan dengan gangguan mental pelakunya.
Menurut psikiater Andrea S. Hartmann dari Department of Psychiatry, Massachusetts General Hospital and Harvard Medical School AS, kondisi pica dapat bersifat komorbid atau muncul bersama gangguan mental lain yang lebih membutuhkan penanganan klinis.
Gangguan mental yang diderita mencangkup hambatan dalam perkembangan intelektual, spektrum autisme atau gangguan obsesif-kompulsif (gangguan yang terobsesi dan memaksa untuk melakukan sesuatu terus-menerus).
Baca Juga : Bangkit dari Kematian, Beberapa Orang Ini Menceritakan Kisah Selama Mereka Mati
Tidak hanya itu, penderita pica juga dekat dengan gangguan makan seperti avoidant/restrictive food intake disorder (ARFID).
Gangguan makan ini merupakan keadaan seseorang yang sangat memilih makanan tertentu untuk dimakan sesuai dengan kemampuan sensorisnya.
Sebenarnya ada dampak seseorang mengalami pica tergantung material apa saja yang dikonsumsinya.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | intisari,lifestyle.kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR